Gegara Harga Kelapa Anjlok, Perusahan Kopra di Pulau Morotai Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pegawainya?

- 11 Agustus 2023, 21:36 WIB
Kondisi PT Bio Cross yang berlokasi di Desa Falila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Kondisi PT Bio Cross yang berlokasi di Desa Falila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. /Ranto Daeng Bedu /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Perusahan kopra di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara harus menghentikan produksinya karena tidak mampu menanggung beban akibat anjloknya harga kelapa.

PT Bio Cross ini adalah milik Nagayama pengusaha asal Jepang, yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pulau Morotai, terletak di Desa Falila Kecamatan Morotai Selatan.

"Selama produksi Kopra putih dari Perusahan ini cukup besar bahkan mampu membayar upah minimum buru yang bekerja didalam Perusahan tersebut,"ucap Ince buru di Perusahan Bio Cross.

Baca Juga: Referensi Teks MC dan Susunan Acara Malam Tirakatan, Malam Tasyakuran 17 Agustus 2023

Lantaran akhir-akhir ini harga kopra selama setahun belakangan terus-terusan berada pada harga yang rendah dan tak kunjung membaik. Kini mencapai Rp 6 ribu per kilogram.

Jum'at 11 Agustus sore tadi di rumahnya Ince sambil menjelaskan kepada wartawan, daripada terus-menerus rugi, akhirnya bos kami memutuskan produksi kopra putih dihentikan untuk sementara.

Dia bilang, sekitar 4 bulan ini tidak bekerja lagi di PT Bio Cross karena sudah ditutup "Waktu itu untuk kami yang masih bekerja di bagian lewang kelapa itu di gaji perbulannya Rp 2.2 juta,"tuturnya.

Baca Juga: Musibah dan Kesialan Menjauh! Inilah Para Pemilik Weton yang Dapat Keberuntungan Luar Biasa

Diketahui jumlah karyawan pada saat itu yang bekerja di PT Bio Cross dari Desa Falila sebanyak 31 orang terbagi pada bagiannya masing-masing.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x