Network
JURNAL SOREANG - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus menyita uang sebanyak Rp603,9 juta dari perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tempat cuci tangan di Kota Banda Aceh Tepatnya pada Lembaga Dinas Pendidikan.
Kombes Pol. Winardy, S.H., S.I.K., M.Si., yang merupakan anggota Dirreskrimsus Polda Aceh, mengatakan pengadaan tersebut dilakukan oleh Dinas Pendidikan Aceh dengan anggaran Rp43,7 miliar lebih.
"Pengadaan tempat cuci tangan tersebut dilakukan pada masa pandemi COVID-19. Anggaran pengadaan bersumber dari refocusing COVID-19 yang dialokasikan dalam APBD 2020 di Dinas Pendidikan Aceh," ujarnya
Anggota Kombes. Pol. Winardy mengatakan uang sebanyak Rp603,9 juta yang disita di antaranya 315 juta Rupiah dalam IDR Indonesia yang bersumber dari Dinas Pendidikan Aceh. Kemudian Rp241 juta dari pelaksana kontrak, dan Rp47,9 juta rupiah dari konsultan pengawas.
Penyidik sudah menerima hasil penghitungan kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh Pernyataan ’’ Mantan Kabid Humas Polda Aceh.
Dalam Penyataan Yang disampaikan nya bahwa kerugian negara yang ditimbulkan dari akibat dugaan tindak pidana korupsi dari pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan di Dinas Pendidikan Aceh tersebut telah mencapai Rp7,2 miliar, dari nilai pengadaan Rp43,7 miliar.
