“Sapi tersebut mati pada Jumat lalu dan tim telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan yang mendalam,” kata Retno.
Tim Disnak yang diterjunkan itu tetap melakukan pemeriksaa dan mengambil sampel untuk keperluan pemeriksan lanjut. Namun menurut Retno, tidak semua ternak yang mati itu disebabkan oleh antraks.
Baca Juga: Antraks Tewaskan Warga di Gunungkidul, Sleman dan Kulonprogo Siaga
Tidak hanya pemeriksaan bangkai sapi, tetapi pemeriksaan petugas juga menyasar pada kemungkinan adanya spora antraks yang menyebar.
Tanah di kawasan ternak tersebut mati juga disemprot dengan formalin untuk menetralkan spora antraks.
Di Gunungkidul sepanjang November 2022 hingga Juni 2023, tercatat 12 ekor ternak yang mati yang terdiri dari 6 ekor kambing dan 6 ekor sapi. Ke-12 ternak tersebut dari hasil pemeriksaan menunjukkan terkena antraks.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, 40 Warga Sleman Keracunan Gulai Kambing