JURNAL SOREANG - Guna mengungkap latar belakang penembak kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), kepolisian melakukan sejumlah langkah.
Salah satunya yakni melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror terkait kasus penembakan kantor pusat MUI.
Koordinasi tersebut, kata ia, dilakukan Polda Metro Jaya dan Densus 88 untuk memastikan apakah tersangka Mustopa (60) terlibat jaringan terorisme.
"Kita juga berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 untuk memastikan apakah tersangka ini merupakan bagian daripada jaringan terorisme," ungkap Hengki dalam keterangannya, Selasa 2 Mei 2023.
Berdasarkan hasil penyelidikan Densus 88, lanjutnya, tersangka Mustopa tidak termasuk dalam jaringan teror dan juga bukan merupakan wujud dari teror Lone Wolf.