JURNAL SOREANG–Banyak suara yang keberatan bila biaya haji sampai Rp69 juta seperti usulan Kemenag.
Salah satu cara untuk mengefisiensikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) adalah dengan mempercepat atau mempersingkat masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi dari 40 hari menjadi 30 hari.
Namun selama ini terkendala oleh kepadatan di bandara Madinah dan Jeddah sehingga perlu alternatif bandara untuk mempercepat proses keberangkatan dan kepulangan jamaah.
Menurut Ketua Komisi Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI), Deding Ishak, salah satu alternatif bandara yang bisa dipilih adalah Bandara Thaif.
Bandara ini relatif tidak digunakan selama musim haji sehingga bisa digunakan oleh jamaah haji Indonesia.
“Saya sewaktu menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI pernah mengunjungi bandara Thaif tahun 2016 dan melakukan komunikasi dengan otoritas bandara di sana,” katanya dalam siaran pers di Bandung, kemarin.
Deding yang juga mantan Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) ini menjelaskan berdasarkan hasil pembicaraan dengan otoritas bandara Thaif sebetulnya bandara itu bisa dijadikan alternatif.
Baca Juga: Usulan Biaya Haji Tahun 2023 Mencapai Rp69 Juta dan Beratkan Umat, Begini Tanggapan Presiden Jokowi