Sejarah Penetapan Tanggal 30 September Sebagai Hari Peringatan G30S dan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila

- 28 September 2022, 21:08 WIB
Foto: Tangkap layar, sejarah penetapan tanggal 30 September sebagai hari peringatan G30S dan 1 Oktober  hari kesaktian Pancasila / IG /
Foto: Tangkap layar, sejarah penetapan tanggal 30 September sebagai hari peringatan G30S dan 1 Oktober hari kesaktian Pancasila / IG / /

JURNAL SOREANG - Dalam setiap tahun kita akan menghadapi tanggal 1 Oktober hari bernilai sejarah.

Kenapa demikian? sebab setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia peringati Hari Kesaktian Pancasila.

Peringatan 1 Oktober ini dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.

Baca Juga: Persib Bandung Bakal Hadapi Persija Jakarta di Liga 1 2022-2023, Begini Kata Febri Hariyadi

Selain itu, pada 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila juga sebagai wujud penghormatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi.

Dikutip dari kemdikbud, penetapan Hari Kesaktian Pancasila ini sangat erat kaitannya dengan peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Dalam peristiwa pemberontakan tersebut, telah menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD wafat.

Baca Juga: Hari Pertama V BTS Jadi Special DJ di Starry Night, Dihadiri Kerumunan Besar Para Fans!

Negara Indonesia dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila selalu diadakan upacara penghormatan.

Demi menghargai jasa para pahlawan, peringatan ini juga perlu dilakukan agar menjadi cermin dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peristiwa G30S/PKI terjadi pada tanggal Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Pengacara Putri Candrawati dalam Konferensi Pers: Klien Kami Hanya Ingin Keadilan dan Penilaian Objektif

Merupakan hari paling kelam bagi bangsa Indonesia saat itu, yakni terjadinya Peristiwa yang sering disebut G30S/PKI atau Gestok (Gerakan Satu Oktober).

Yang mana pada saat itu telah terjadi pembunuhan terhadap sejumlah perwira militer Indonesia dalam suatu usaha kudeta.

Sampai saat kini, penyebab dan latar belakang terjadinya peristiwa G30S/PKI masih menjadi perdebatan banyak pihak.

Baca Juga: Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan, Berikut 7 Cemilan Sehat yang Direkomendasikan Ketika Sedang Diet

Ketika terjadi pemberontakan tersebut menewaskan enam jenderal dan satu letnan TNI AD.

Mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965 di lubang berdiameter 75 sentimeter dengan kedalaman 12 meter di lokasi Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Ketujuh jenazah tersebut ditemukan pada 4 Oktober 1965 dengan posisi kepala berada di bawah dan saling bertumpuk.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung Ini Cetak Gol Pertamanya di Liga 1 2017 ke Gawang Persija Jakarta, Siapa?

Berikut Ketujuh Jenderal TNI (Anumerta) tersebut adalah, sbb:

Achmad Yani, Letjen (Anumerta) Suprapto, Meyjen (Anumerta) MT Haryono, dan Letjen (Anumerta) Siswondo Parman.

Kemudian, Mayjen (Anumerta) DI Pandjaitan, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomihardjo, serta Letnan Satu Corps Zeni (Anumerta) Pierre Andreas Tandean.

Baca Juga: UEFA Nations League: Harry Kane Bangga Meski Inggris Tak Bisa Kalahkan Jerman, ini Alasannya

Setelah berhasil membunuh enam jenderal dan satu perwira pertama, Pasukan Letkol Untung keesokan paginya berhasil mengambil alih Radio Republik Indonesia (RRI).

Kemudian menyebarkan propaganda, perampasan terjadi kurang dari satu hari, lantaran Kostrad kemudian merebut kembali RRI.

Di bawah perintah Meyjen Soeharto, pemberontakan tersebut berhasil diredam.

Baca Juga: UEFA Nations League: Rekap Hasil Grup 3, Italia Lolos Semifinal dan Inggris VS Jerman Berakhir Imbang 3-3

Di mana sisa-sisa pemberontak diburu ke seluruh penjuru, termasuk Aidit yang diduga dalang dari peristiwa G30S.

Berkat segala peran dan jasa-jasanya ketujuh orang TNI tersebut diberi kehormatan dengan menyandang gelar sebagai Pahlawan Revolusi.

Kemudian, Pemerintah Orde Baru menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September, sedangkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Baca Juga: UEFA Nations League: Virgil van Dijk Puas Belanda Lolos Kualifikasi Semifinal Setelah Kalahkan Belgia 1-0

Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Tidak bisa dimungkiri bahwa Pancasila memiliki peran strategis sebagai fondasi dasar negara.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah