Prabowo Subianto Temukan Prasasti Zaman Belanda di Kolam Renang Manggarai Jakarta, Isinya Mengejutkan!

- 20 Juli 2022, 16:27 WIB
Tahun 1978 Mentri Pertahanan Prabowo Subianto menemukan tulisan “Verboden voor Honden en Inlanders” (Dilarang Masuk untuk Anjing dan Pribumi) di kolam renang Manggarai Jakarta Selatan.
Tahun 1978 Mentri Pertahanan Prabowo Subianto menemukan tulisan “Verboden voor Honden en Inlanders” (Dilarang Masuk untuk Anjing dan Pribumi) di kolam renang Manggarai Jakarta Selatan. /Tangkap.layar twitter/

 

JURNAL SOREANG- Tahun 1978 Mentri Pertahanan Prabowo Subianto menemukan tulisan “Verboden voor Honden en Inlanders” (Dilarang Masuk untuk Anjing dan Pribumi) di kolam renang Manggarai Jakarta Selatan.

Ceritanya, Prabowo Subianto yang waktu itu menjadi komandan kompi pada satuannya di Kopassus mengajak anak buahnya berenang di Manggarai, tidak dinyana, ia menemukan prasasti “Verboden voor Honden en Inlanders” di sana.

Prabowo Subianto kaget membaca kata-kata dalam bahasa Belanda pada prasasti tersebut, verboden voor honden en inlanders. “Berarti dulu anjing dan pribumi tidak boleh masuk ke kolam renang ini,” kata Prabowo dalam buku Kepemimpinan Militer yang ditulisnya.

Baca Juga: Jenderal M. Jusuf, Panglima Sederhana, Ini Kenangan dan Tanggapan Prabowo Subianto

Tulisan rasis tersebut ditemukan Prabowo pada dinding beton kolam renang Manggarai yang terbuat dari marmer yang dipahat.

Namun, prasasti tersebut saat itu sudah tertutupi lumut hijau. Prabowo yang penasaran pun memerintahkan anak buahnya untuk membersihkan lumut tersebut.

Setelah bersih, terungkaplah prasasti penjajah Belanda yang tercecer hingga di jaman kemerdekaan, yang sangat menghina bangsa Indonesia itu.

Baca Juga: Orang ini Berani Menempeleng Prabowo Subianto, Siapa Dia dan Apa Masalahnya?

“Yang lebih menyakitkan, kita pribumi diperlakukan sesudah anjing. Artinya, anjing lebih terhormat daripada kita bagi orang Belanda,” ujarnya.

Keluarga Prabowo adalah keluarga angkatan 45. Ayahnya Sumitro Djojohadikusumo dan kakeknya Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai pejuang kemerdekaan.

Lingkungan Prabowo karena itu adalah lingkungan pejuang kemerdekaan, Atau, disebut juga lngkungan republiken, kalau merujuk istilah pada waktu itu.

Angkatan 45 terbentuk dan bangkit karena mereka tidak mau diperlakukan lebh hina daripada anjing oleh penjajah.

Baca Juga: Wow, Seperti Ini Kemampuan Dua Pesawat Airbus A400M yang Dipesan Menteri Prabowo dengan Harga Rp4 Triliun

Dulu, mereka sering mendengar kalimat Verboden voor Honden en Inlanders dan melihatnya di dinding-dinding.

Puncaknya, Prabowo meihat sendiri kalimat itu saat menjabat sebagai Komandan Kompi Grup 1 Para Komando, di kolam renang Manggarai Jakarta, tahun 1978, atau 33 tahun setelah merdeka.

Sayang, Prabowo tidak sempat mendokumentasikan prasasti tersebut (maklumlah karena posisi kompinya saat itu sedang dalam keadaan berenang).

Pasalnya, kolam renang Manggarai di Jakarta Selatan itu saat ini sudah berubah fungsi menjadi supermarket.
Entah, apakah masih bisa ditemukan bukti sejarah di kolam itu atau tidak. Yang jelas, kalimat rasis itu memang pernah ada.

Baca Juga: Prabowo Disebut Capres pilihan Milenial, Pengamat: Tidak Banyak Gimmick

Bahkan, foto-foto kalimat itu banyak tersebar di Twitter hingga saat ini. Sebabnya, perkara ini sempat viral di medsos beberapa waktu yang lalu.

Menurut Yosef Kelik, plakat rasis Verboden voor Honden en Inlanders bukan hanya di kolam renang, tapi juga ada di gedung socetet, lapangan bola, dan sejumlah gedung lain semasa era kolonial Belanda.

Malahan, isi plakat itu sampai dipakai pihak YLBHI dan duet penulis Mas Achmad Sentosa-Henry Supolo sebagaii judul peringatan 40 tahun lembaga tersebut.

“Ternyata, benar kakek dan bapak saya. Dulu, banyak tempat yang verboden bagi inlander. Dulu, anjing di atas inlander. Kita yang punya negara malah tidak boleh masuk,” kata Prabowo. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x