Banyak Bahasa Daerah Terancam Punah, Revitalisasi Bahasa Daerah di Maluku Utara Didukung Elemen Masyarakat

- 9 Juli 2022, 06:29 WIB
Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah disambut baik di berbagai wilayah, tak terkecuali di Maluku Utara.
Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah disambut baik di berbagai wilayah, tak terkecuali di Maluku Utara. /Kemdikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah disambut baik di berbagai wilayah, tak terkecuali di Maluku Utara.

Mengingat besarnya minat dan urgensi terhadap pelestarian bahasa daerah, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menggelar rapat Koordinasi Pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah dengan mengundang pemerintah daerah (pemda) Provinsi Maluku Utara; perwakilan DPRD Provinsi dan Kota; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota/Kabupaten; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; perwakilan perguruan tinggi dan sekolah menengah; perwakilan dari Kesultanan Ternate; tokoh adat; komunitas literasi; pegiat seni; serta media massa.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Kapusbanglin) Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek, Imam Budi Utomo menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mendukung Revitalisasi Bahasa Daerah.

Baca Juga: 38 Bahasa Daerah di 12 Provinsi Akan Jalani Revitalisasi, Bahasa Sunda Termasuk?

“Rapat ini merupakan langkah awal kolaborasi kerja sama dalam merevitalisasi bahasa daerah karena sangat penting keterlibatan seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat dalam memperhatikan pelestarian bahasa daerah,” demikian pidato sambutan yang disampaikannya di hadapan 64 orang yang hadir di Hotel Sahid Bela, Ternate, Maluku Utara, Senin 4 Juli 2022.

Imam Budi Utomo mengimbau agar masyarakat tidak terlena dengan arus globalisasi karena bahasa daerah yang banyak penuturnya saja rawan kepunahan karena setiap bahasa itu sendiri memiliki keragaman tutur/bahasa lisan, aksara, dan lain-lain.

“Banyak anak-anak muda yang takut menggunakan bahasa daerah karena takut salah dan takut disalahkan,” ungkapnya seraya mendorong generasi muda untuk memperdalam pengetahuan tentang bahasa daerah.

Baca Juga: Gencarkan Revitalisasi Bahasa Daerah, Pemprov Sumatera Utara Akan Gelar Festival dan Lomba

Oleh karena itu, Imam Budi Utomo mendorong agar setiap lapisan masyarakat memberi kontribusi dan upaya yang nyata dalam pelestarian bahasa daerah ini.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x