Tak Sekedar Tangga, Inilah Misteri Tangga Menuju Makam Imogiri Bantul Yogyakarta

- 2 Februari 2022, 12:41 WIB
Tangga dari batu andesit menuju makam Sultan Agung yang merupakan makam dari badan Tumenggung Endranata.
Tangga dari batu andesit menuju makam Sultan Agung yang merupakan makam dari badan Tumenggung Endranata. /Youtube Embara Lensa

JURNAL SOREANG – Ada kisah yang menyebutkan kematian Gubernul Jendral VOC akibat diracuni Utari pelayannya yang sebenarnya merupakan agen Mataram.

Namun Belanda membantahnya dan mengatakan kematian Gubernul Jendral VOC murni akibat sakit.

Sehari kemudian tanggal 21 September 1629 serangan Mataram mulai dilancarkan, namun serangan tersebut mudah dilawan oleh Belanda.

Baca Juga: Segini Gaji Buruh Pabrik TKI di Malaysia, Bikin Geleng-geleng Kepala

Bahkan pada tanggal 27 September 1629 Belanda memutuskan untuk tak melakukan serangan umum sebab mereka melihat semangat pasukan Mataram sudah menurun.

Menurut catatan Belanda dari keterangan para tawanan pasukan Mataram sudah mulai terserang kelaparan karena kekurangan logistik.

Hanya ada serangan kecil dari pihak Mataram pada tanggal 1 Oktober 1629 itu pun tak terlalu signifikan.

Keesokan harinya pasukan Mataram mulai meninggalkan Batavia. Kegagalan serangan Mataram pada tahun 1628 dan 1629 itu membuat Sultan Agung kecewa.

Baca Juga: Laga Persib Bandung vs PSM Makassar Kemungkinan Besar Ditunda, Benarkah? Cek Faktanya

Apalagi kegagalan serangan kedua itu salah satu faktor utamanya karena adanya penghianatan.

Tumenggung Endranata dianggap menghianati Mataram dengan membongkar rencana dan strategi kerajaan dalam melakukan serangan kedua.

Sehingga Belanda membakar lumbung lumbung pangan Mataram hingga pasukannya kelaparan.

Atas penghianatan itu kerajaan membuat keputusan tegas Tumenggung Endranata dihukum pancung bahkan untuk memberi pesan betapa rendah dan besarnya dosa sebuah penghianatan.

Baca Juga: Gawat! Sultan Agung Marah, Inilah Kisah Penghianatan Tumenggung Endronoto saat Serangan Mataram ke Batavia

Maka kepala dan tubuh Tumenggung Endranata dikubur secara terpisah.

Kepala Tumenggung Endranata dikubur di antara gapuro Sapit urang atau gapuro menuju makam Sultan Agung.

Sedangkan badannya dikubur di undakan atau tangga sebelum gapura itu.

Sehingga kuburan kepala dan badan Tumenggung Endranata akan selalu diinjak berziarah ke makam Sultan Agung.

Baca Juga: Wow! Ini Dia 4 Zodiak Cina dengan Keberuntungan Keuangan Terbaik di Februari 2022, Segera Periksa Zodiakmu!

Di makam raja-raja di Imogiri Bantul Yogyakarta rakyat atau peziarah makam Sultan Agung pun tampak menyempatkan menginjak undakan yang menjadi kuburan badan Tumenggung Endranata yang berupa batu andesit.

Hal ini dilakukan untuk menunjukkan sikap kebencian terhadap segala bentuk penghianatan.

Sampai-sampai batu andesit Nissan badan Tumenggung Endranata itu semakin lama semakin aus.

Ada versi lain yang menyebutkan kepala Tumenggung Endranata sudah tidak diketahui rimbanya.

Baca Juga: Wow! Ini Dia Zodiak Cina dengan Keberuntungan Karir Terbaik di Februari 2022, Adakah Zodiakmu!

Sedangkan kepala yang dikubur di lantai gapuro menuju makam Sultan Agung sebenarnya adalah kepala Gubernur Jenderal VOC yang merupakan musuh bebuyutan Mataram.

Belanda pernah membantahnya bahwa jenazah Gubernur Jendral VOC dimakamkan di gedung Fatahillah kota Jakarta.

Entah versi mana yang benar, sampai sekarang masih menjadi misteri.

Terlepas dari itu tangga menuju makam Sultan Agung bukan sekadar tangga tapi juga merupakan prasasti sejarah.

Baca Juga: Anaknya Imut, Prestasinya Keren! Inilah Aqilla dari SD Assalaam

Sebab di salah satu tangga terdapat kuburan badan Tumenggung Endranata yang dianggap penghianat Mataram.***

Editor: Rustandi

Sumber: YouTube Embara Lensa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah