JURNAL SOREANG – Kasus kekerasan seksual tidak henti-hentinya terjadi. Media disesaki oleh pemberitaan perkosaan dari para pelaku yang biadab.
Kasus kekerasan seksual yang terugkap di permukaan melahirkan kasus-kasus lain.
Akhirnya bermunculan banyak korban yang akhirnya berani angkat suara melalui media sosial tentang pengalaman mereka saat menjadi korban kekerasan seksual.
Meski tidak sedikit masyarakat yang akhirnya sadar bahwa kekerasan seksual bukanlah kasus yang main-main.
Baca Juga: Beda Dengan Thailand, Ternyata Wanita Transgender Di Pakistan Sering Mengalami Kekerasan
Sebagian masyarakat lain ternyata masih menganggap remeh kasus ini bahkan menuduh korban melakukan settingan, mengada-ngada, atau mencari perhatian.
Hal ini menyebabkan pengakuan korban kekerasan seksual kerap diabaikan.Meski akhirnya sebagian masyarakat percaya bahwa korban mengalami kekerasan seksual, mereka malah melakukan victim blaming atau sebuah aksi menyalahkan korban.
Kegiatan victim blaming dapat berupa menanyakan pakaian yang dikenakan korban pada saat kejadian berlangsung, apakah korban sering ke luar pada jam malam? Dan jika korban keluar malam, korban ke luar bersama siapa?
Dalam Islam pengakuan korban sangat dipertimbangkan. kekerasan seksual tentu berbeda dengan zina.