Semeru Juga Hancurkan Sekolah, Pastikan Layanan Sekolah Tak Berhenti, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan

- 24 Desember 2021, 22:55 WIB
Pastikan Layanan Pendidikan Tidak Berhenti, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Pastikan Layanan Pendidikan Tidak Berhenti, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Dampak awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru yang melanda Kabupaten Lumajang,  Jawa Timur pada 4 Desember 2021, mengakibatkan satu sekolah rusak berat, lima rusak ringan, dan 19 terdampak debu, sebanyak 2.558 siswa dan 194 guru mengungsi, dan 6 siswa meninggal.

Untuk memastikan layanan pendidikan tetap berjalan, Kemendikbudristek saat ini telah mengirimkan 33 tenda darurat untuk dijadikan ruang kelas dan menurunkan tim pendamping dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen Pauddikdasmen), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur dan Sekretaiat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana.

“Kita ketahui sejak erupsi Gunung Semeru terjadi, pembelajaran dan layanan pendidikan di satuan pendidikan terganggu. Sejak saat itu, Kemendikbudristek telah melakukan beberapa penanggulangan untuk memastikan layanan pendidikan di satuan pendidikan terdampak erupsi tetap berjalan dengan baik meski di tengah kondisi darurat,” terang Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek, Suharti.

Baca Juga: Top, Lembaga Zakat Kota Bandung Ini Kirimkan Relawan dan Bantuan ke Korban Erupsi Gunung Semeru, Ini Kisahnya

Suharti mengatakan, pemerintah telah mengaktifkan Pos Pendidikan sebagai sarana koordinasi penanganan darurdat bidang pendidikan dan sedang mendirikan tenda-tenda kelas pembelajaran darurat di 14 titik pengungsian yang digunakan bagi pembelajaran kolaboratif peserta didik terdampak untuk semua jenjang pendidikan mulai PAUD, SD dan SMP.

“Proses pembelajaran pada wilayah terdampak bersifat situasional dan kondisional sehingga pelaksanaan pembelajaran menggunakan mekanisme pembelajan darurat dengan model pembelajaran kolaboratif. Pelaksanaan Penilain Akhir Semester (PAS) pada sekolah wilayah terdampak juga tentu bersifat kondisional, boleh dilaksanakan atau susulan,” tutur Suharti.

Selain tenda ruang kelas darurat, Kemendikbudristek juga telah mengirimkan 2.223 paket perlengkapan belajar siswa yang dikoordinasikan LPMP Jawa Timur termasuk santunan bagi keluarga peserta didik yang meninggal.

Baca Juga: Bukan Gunung Semeru, Slamet, atau Merapi, Ini Gunung Berapi Paling Berbahaya di Dunia

LPMP Jawa Timur menghimpun bantuan dari seluruh satker di Kemendikbudristek diantaranya, yaitu Biro Umum dan PBJ, Seluruh Satker di Ditjen PAUD DASMEN, DPW Kemdikbudristek, DPW Direktorat SMA, LPMP se-Indonesia, BP-PAUD DIKMAS se Indonesia, dan operator Dapodik se-Jatim.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x