Media Internasional Soroti Insiden Kebakaran Lapas Tangerang, Rocky Gerung: Kita Mesti Malu

- 9 September 2021, 19:04 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung ikut melontarkan penilaiannya usai media internasional soroti insiden kebakaran di Lapas Tangerang, Banten
Pengamat Politik Rocky Gerung ikut melontarkan penilaiannya usai media internasional soroti insiden kebakaran di Lapas Tangerang, Banten /@yasonna.laoly

JURNAL SOREANG - Pengamat Politik Rocky Gerung ikut melontarkan penilaiannya usai media internasional turut menyoroti insiden kebakaran di Lapas Tangerang, Banten.

Ada sejumlah indikator, kata Rocky Gerung, yang menjadi alasan media internasional ramai-ramai mengamati kasus kebakaran di salah satu penjara yang ada di Indonesia.

“Media internasional tahu bahwa penjara itu potensial untuk terjadi bencana,” kata Rocky Gerung melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: Tak Lihat Raut Yasonna Laoly Bersalah Usai Lapas Tangerang Terbakar, Rocky Gerung: Sedikit Negeyel

“Kita mesti malu karena internasional menyorot pertama (kebakaran di Lapas Tangerang) itu,” ucapnya menambahkan.

Menurut Rocky Gerung ada beberapa bencana atau peristiwa yang kerap terjadi di area penjara sehingga menjadi sorotan sejumlah pihak.

Di antaranya, lanjut dia, mulai dari perkelahian, pembunuhan dalam penjara, kebakaran, dan segala mcam.

Baca Juga: Olah TKP Kebakaran Lapas Tangerang, Puslabfor Polri Bawa Temuan Berupa Kabel dan Alat Listrik

“Karena sifat dari penjara itu yang selalu melampaui kapasitas,” katanya.

Dalam pandangan Rocky Gerung, prinsip tersebut tidak dipegang oleh pemerintah. Sehingga ketika ada kejadian di penjara mengaku biasa seperti saat ini dipicu karena korsleting listrik.

“Korsleting listrik memang biasa (terjadi) dimana-mana, tetapi korsleting listrik di penjara itu mesti diantisipasi dari awal. Karena sifat pemeliharaan penjara itu sangat khusus,” tuturnya.

Baca Juga: Usut Insiden Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Mabes Polri Terjunkan Labfor dan DVI

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengaku heran dalam hal antisipasi yang harus dilakukan pemerintah di sebuah kawasan lembaga pemasyarakatan itu.

“Jadi bagian ini yang betul-betul memalukan. Karena (pemerintah) gak mau mengakui salah dalam merawat sistem lembaga pemasyarakatan kita,” kata dia.

“Bukan sekedar penjaranya yag salah sistem pengadilannya juga kacau kan,” ucap Rocky Gerung mengaskan.

Baca Juga: 41 Orang Tewas pada Kebakaran Lapas Tangerang, Dua Korban WN Afrika Selatan dan Portugal

Sementara itu, berdasarkan catatan Jurnal Soreang ada beberapa media internasional yang menyoroti kebakaran Lapas Tangerang.

Di antaranya New York Times, Forbes, India Today, lalu media asal Singapura, Channel News Asia. Media asing itu menyoroti soal penjara melebihi batas kapasitas yang seharusnya.

Sebagaimana diketahui, Rabu 8 September 2021, sekira pukul 01.45 WIB kemarin terjadi di Lapas Tangerang, Banten yang diduga karena korsleting listrik.

Baca Juga: 41 Korban Tewas Akibat Kebakaran di Lapas Tangerang, Agus Toyib: Korban Terjebak Karena Kamar Terkunci

Data terbaru, sebanyak 44 narapidana tewas dalam kebakaran yang diperkirakan berlangsung sekira 2 jam dan baru berhasil dipadamkan petugas sekira pukul 03.15 WIB.

Berdasarakan informasi yang dihimpun, Lapas Tangerang saat ini menampung sebanyak 2.072 warga binaan. Sedangkan Blok C2 yang mengalami kebakaran menampung 122 jiwa.

Saat memberikan penjelasan usai kejadian kebakaran, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut Lapas Tangerang over kapasitas hingga 400 persen.

Yasonna Laoly pun langsung memerintahkan pengecekan instalasi listrik di lembaga pemasyarakatan kepada seluruh kepala lapas di Indonesia.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah