Soroti Akun yang Diduga Terlibat Pelecehan di KPI, Mustofa: Semua Dikunci Rapat

- 2 September 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual di KPI
Ilustrasi pelecehan seksual di KPI /coehm/Pixabay

JURNAL SOREANG - Kabar dugaan adanya pelecehan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mendadak menjadi perbincangan hangat sejumlah pihak.

Hal itu setelah beredarnya pesan berantai di media sosial mengenai pengakuan pria berinisial MS yang mengungkapkan telah menjadi korban pelecehan di KPI Pusat oleh rekan kerjanya.

Mengutip pesan berantai itu, korban yang merupakan salah satu pegawai KPI itu mengutarakan dirinya sempat minta bantuan Presiden Jokowi atas perundungan dan pelecehan yang dialami.

Baca Juga: Geram Atas Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Ernest Prakasa: Mari Kita Kawal Teman-teman

Berdasarkan penuturan MS, tindakan perundungan dan pelecehan yang diterimanya dari sesama pegawai di KPI telah terjadi sejak tahun 2012 silam.

“Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya di-bully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan senior. Mereka bersama-sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya,” kata MS dalam pengakuannya yang beredar di lini masa Twitter.

“Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," kata MS menambahkan.

Baca Juga: KPI Pusat Tanggapi Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan di Lingkungan Kerjanya

"Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencoret buah zakar saya memakai spidol," tutur MS.

“Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya?,” ucapnya.

Dalam pengakuannya, MS juga oknum yang melecehkannya itu bahkan mendokumentasikan kelaminnya sehingga membuat dirinya tak berdaya untuk melawan setelah tragedi itu.

“Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online,” kata MS di bagian awal pernyataannya.

Kabar adanya dugaan kasus pelecehan di KPI itu pun langsung memantik perdebatan dan menjadi sorotan sejumlah pihak tak terkecuali dari kalangan politisi di Tanah Air.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di KPI Tersebar, Niluh Djelantik Ikut Bersuara

Banyak yang menyayangkan kasus tersebut bisa sampai terjadi mengingat KPI merupakan salah satu lembaga independen yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara.

Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya pun ikut mengungkapkan pendapatnya melalui akun Twitter-nya atas kasus pelecehan di KPI itu.

Lebih jauh, Mustofa Nahrawardaya bahkan menyebut jika akun yang terlibat dalam dugaan kasus pelecehan di KPI itu saat ini seluruhnya tengah dikunci rapat-rapat.

“Akun-akun yang disebut terlibat dalam dugaan skandal seksual di KPI, semua dikunci rapat. #KPI,” kata Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id, Kamis, 2 September 2021, dikutip Jurnal Soreang.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah