JURNAL SOREANG - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyebut, Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tidak menyertakan asumsi dan target-target indikator penanganan Covid-19.
Isi pidato, ungkap Mulyanto, hanya berupa asumsi atau target pembangunan ekonomi pada RAPBN Tahun Anggaran 2022 saja.
"Sayang, asumsi terhadap indikator penanganan Covid-19 sama sekali tidak diungkap," ujar Mulyanto, sebagaimana dikutip dari.dpr.go.id yang diunggah pada Senin, 16 Agustus 2021.
Baca Juga: HUT Kemerdekaan RI, Semua Pihak Hentikan Aktivitas Selama 3 Menit Saat Proklamasi
Menurutnya, angka-angka asumsi yang disampaikan sangat optimistis, baik angka pertumbuhan ekonomi maupun tingkat pengangguran dan kemiskinan, namun kurang berpijak pada kenyataan di lapangan di saat pandemi Covid-19 ini.
Hal tersebut penting karena di masa pandemi ini, asumsi-asumsi dan target pembangunan ekonomi saja tidak cukup tanpa didasarkan pada asumsi atau indikator penanganan pandemi.
Pasalnya, dia menekankan bahwa faktor pandemi dan penanggulangan Covid-19 berpengaruh secara langsung dan signifikan bagi pencapaian target-target ekonomi.
Mulyanto lantas mempertanyakan komitmen pemerintah yang memprioritaskan sektor kesehatan dibanding sektor lain.
Baca Juga: 70 Link Twibbon Super Keren HUT Kemerdekaan RI ke-76
Bila pemerintah komit, dia menilai seharusnya disampaikan target dan rencana penanganan pandemi yang akan dilakukan, misalnya saja berapa asumsi sekaligus target positive rate Covid-19 di tahun 2022.