“Alhamdulillah, berkurban tahun ini masih mendapat dukungan dari masyarakat mulai relawan hingga masyarakat penerima yang dilakukan dengan tertib sesuai protokol kesehatan. Tidak menimbulkan kerumunan, tapi tetap efektif berjalan baik proses kurban, pengemasan hingga distribusinya,” kata Nevi.
Di sela-sela prosesi pemotongan kurban, Nevi sempat menyampaikan bahwa yang Allah harap bukanlah daging dan darah qurban tersebut karena Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu.
Yang Allah harapkan dari kurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang soleh.
"Allah berfirman dalam Al-Qur'an yakni ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridha-Nya. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berkurban demi keikhlasan, bukan riya atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah jadi rutinitas tahunan", tutur Nevi.
Anggota DPR yang duduk di Komisi VI ini menyampaikan, kurban adalah salah satu wujud kesempurnaan agama Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin, penebar rahmat universal.
Baca Juga: Masak dan Distribusikan Daging Rendang, Polisi: Ini Bentuk Simbol Perjuangan di masa PPKM Darurat
Kurban, juga merupakan salah satu furqan, pembeda, penegas keunikan dan keunggulan Islam. Karenanya kurban selain ibadah juga berperan sebagai syiar Islam dan layak menjadi instrumen pembangun peradaban.
"Saya berharap semua tidak kehilangan momentum berkurban tahun 2021 ini, meski pandemi makin memuncak. Di momentum yang sakral ini, mari kita semua berdoa kepada yang maha kuasa, di hari-hari suci iedul adha, kita meminta Allah segera mengangkat pandemi covid-19 dari dunia ini terutama dari Negara tercinta, Indonesia," tutup Nevi Zuairina.***