Hoax Merajalela, Satgas Penanganan Covid-19 Minta Masyarakat Segera Lapor ke Nomor Ini

- 10 Juli 2021, 01:02 WIB
Tangkapan layar informasi hoaks./covid19.go.id/
Tangkapan layar informasi hoaks./covid19.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Membagi informasi tentang Covid-19 yang salah atau berita bohong (hoax) dapat mengakibatkan dampak serius dalam kehidupan seseorang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menilai, kendati terlihat sepele, berita hoaks dan misinformasi tidak boleh diacuhkan karena dapat menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan bahkan kematian.

Motif menyebar hoax sangat beragam, mulai dari motivasi politis, promosi diri, bahkan promosi usaha.

Baca Juga: 15 Kabupaten/Kota di Luar Jawa-Bali Naik Status PPKM Darurat atas 4 Parameter

Namun, tak semua yang menyebarkan hoax memiliki motif tersembunyi. Ada sebagian orang dengan maksud baik, tanpa sadar ikut menyebar informasi palsu dan mengira berita itu akan membantu teman dan kerabat.

Media sosial memudahkan penyebaran hoax dan misinformasi. Semua orang dapat menerima berita secara instan dan membaginya dalam hitungan detik.

Dengan teknologi, siapa pun bisa dengan mudah membuat informasi seperti berita asli dengan memanipulasi foto, membuat dokumen yang terlihat resmi, mengedit video atau mengubah berita asli.

Baca Juga: PPKM Darurat, Rumah Ibadah Ditutup Sementara, Menag Ajak Masyarakat Beribadah di Rumah

Padahal, apabila hoax dan misinformasi diulang-ulang dan diperbesar, termasuk oleh orang-orang berpengaruh, kebenaran sesungguhnya akan tertutup.

Oleh karena itu Satgas Penanganan Covid-19, sebagaimana dikutip dari covid19.go.id, memberikan tips berbagi informasi sebagai berikut:

1. Cek asal berita dan pastikan berita berasal dari sumber terpercaya. Meski suatu pesan sering dibagikan, belum tentu pesan itu benar.

Baca Juga: Nongkrong di Warkop Saat PPKM Darurat, Delapan Anggota Dishub DKI Jakarta Dipecat

2. Hati-hati dengan pesan yang diteruskan. Bila tidak yakin siapa yang menulis pesan aslinya, cek dua kali fakta-faktanya. Periksa secara daring fakta-fakta yang ditampilkan. Periksa situs berita dan situs pemerintah yang terpercaya untuk memastikan.

3. Pastikan anggota keluarga menyadari adanya hoaks dan ingatkan mereka tidak membaginya karena beberapa orang masih tidak tahu foto bisa diedit, video bisa di-dubbing ulang, dan seterusnya. Jangan biarkan keluarga tercinta menjadi korban.

4. Bila suatu pesan menimbulkan emosi negatif, seperti ketakutan, rasa marah, kebingungan, dan lain-lain, maka diharuskan untuk berhenti membacanya. Itu adalah tanda-tanda hoaks yang didesain membuat orang bereaksi cepat tanpa berpikir. Lawan dan cek dulu.

Baca Juga: Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Muncul di Polrestro Jakpus Pakai Baju Tahanan

5. Bila tidak meyakinkan, jangan dibagi kepada orang lain. Membagi hoaks bukan berarti peduli tapi justru mencelakai orang lain.

Apabila merasa tidak yakin dengan berita yang didapat dan kemungkinan berita tersebut hoax, segera lapor ke +62 859-2160-0500. ***

Editor: Sam

Sumber: Covid-19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x