Vaksinasi BIsa Selamatkan Potensi Pendapatan Masyarakat, Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

- 29 Mei 2021, 22:55 WIB
Ilustrasi Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi, Perkuat dengan Vaksinasi
Ilustrasi Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi, Perkuat dengan Vaksinasi /Budi Satria/prfmnews.id

JURNAL SOREANG – Biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat jika terpapar Covid-19 dan harus menjalani perawatan, jauh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk vaksinasi.

Oleh karena itu, vaksinasi merupakan solusi efektif untuk meningkatkan kesehatan dan memulihkan ekonomi masyarakat, terlebih dengan adanya program vaksinasi gratis dari pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Jumat 28 Mei 2021.

Baca Juga: Kemendes PDTT: BLT Dana Desa 2021 Sudah Terserap Rp3,1 Triliun untuk 10,2 Juta Penerima sampai Akhir Mei

Reisa menegaskan, pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 sebagai salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Pemulihan kesehatan juga berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.

“Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi Covid-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,” ujar Reisa.

Baca Juga: Rakerda PKS Kabupaten Bandung, 28 Kursi Anggota Dewan Jadi Target Pileg 2024

Menurut Reisa, sudah lebih dari satu tahun masyarakat menjalankan prokes selama pandemi, sehingga masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus Covid-19.

“Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes,” ujar Reisa.

Di sisi lain, Reisa berharap agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan menerima vaksinasi.

Baca Juga: Komda KIPI DKI Jakarta Pastikan Vaksin AstraZeneca Aman, Masyarakat Harus Terbuka Penuh Soal Penyakit Bawaan

“Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya,” ujarnya.

Reisa menilai, jika kita ingin segera keluar dari pandemi Covid-19, tentunya kita harus mengutamakan proteksi.

"Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin,” kata Reisa.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Terima Kunjungan Kerja DPRD, Program OPOP Jabar Akan Diadopsi

Sementara Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr. PH, mengatakan,
dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien dan hemat biaya.

“Sebagai ilustrasi, katakanlah biaya vaksinasi Covid-19 seharga Rp900 ribu, maka kita bisa mencegah diri dari penularan penyakit," ujarnya.

Baca Juga: Diduga Pelaku Tabrak Lari, Supir Angkot Menjadi Bulan-bulanan Massa di Baleendah Kabupaten Bandung

Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena Covid-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien.

"Apabila kita bekerja sehari mampu menghasilkan Rp500 ribu, maka kita bisa kehilangan potensi penghasilan 5 juta akibat dirawat karna Covid-19,” tutur Hasbullah.

Hasbullah juga menjelaskan akibat COVID-19, anggaran belanja negara defisit hingga lebih dari Rp1.000 triliun.

Baca Juga: Kerjasama TPPAS Legok Nangka Berlanjut, Pemda Provinsi Jawa Barat Teken Perjanjian dengan Enam Kota/Kabupaten

“Karena Covid-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban COVID-19. Pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. Pemerintah pun berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui 3T,” ujarnya.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah