279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, 3 Dampak Ngerinya Bila Jatuh ke Tangan yang Salah

- 28 Mei 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi data ratusan juta data WNI yang diduga bocor.
Ilustrasi data ratusan juta data WNI yang diduga bocor. /Pixabay/Pexels/

JURNAL SOREANG – Berita mengenai 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor, baru-baru ini tersebar dengan luas. Data pribadi tersebut, mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor ponsel, nama, email, dan alamat.

Selain NIK dan KTP, data penduduk Indonesia yang telah meninggal duniajuga ikut bocor. Informasi kebocoran data penduduk ini, pada mulanya berada di forum peretas (Raid Forum) pada 12 Mei 2021.

Hacker (peretas) tersebut, memberikan sampel gratis berisi 1 juta data penduduk Indonesia. Sampel tersebut diunggah ke laman berbagi filebayfiles,anonfiles, dan mega.nz. Data tersebut dijual dengan harga 0,15 Bitcoin.

Lantas, bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia? Apakah kita harus khawatir dengan adanya kebocoran data pribadi penduduk ini, ataukah hanya cuek bebek saja?

Baca Juga: BPJS Kesehatan Gerak Cepat Tangani Kasus Penawaran Data di Forum Online, BPJS Ambil Langkah Hukum

Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @codingstudio.id, berikut tiga dampak negatif yang akan muncul, bila data penduduk Indonesia yang telah bocor tersebut jatuh ke tangan yang salah:

1. Pinjaman Online (Pinjol)

Dengan adanya data NIK, nomor ponsel dan lainnya, data seperti nama lengkap juga kemungkinan besar sudah diketahui.

Melalui data tersebut, orang lain bisa saja menggunakan data anda untuk meminjam uang, membuat kartu kredit, atau berpura-pura jadi Anda.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x