JURNAL SOREANG – Mantan Presiden Indonesia di periode 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan duka yang mendalam terhadap tenggelamnya 52 kru KRI Nanggala 402. SBY juga menceritakan pengalamannya yang pernah merasakan kesunyian di kapal selam, bergerak dalam laut selama satu jam.
Selain pernah menjabat sebagai Presiden RI, SBY juga pernah aktif sebagai prajuti TNI, menyatakan, siapa pun yang mengabdi di militer harus siap dengan pengorbanan yang ada di dalamnya yaitu menyumbangkan jiwa dan raga kepada negara.
“Prajurit yg bertugas di satuan kapal selam miliki risiko, tekanan psikologis & ‘kesunyian’ yg tinggi. Tahun 1998, saya berada dlm kapal selam, bergerak di dlm laut (1 jam). Bisa dibayangkan jika ‘menyelam’ berbulan-bulan. Mari beri hormat kepada tentara kebanggaan kita itu,”
Baca Juga: Dipastikan Tenggelam, Seluruh Prajurit TNI di Kapal Selam KRI Nanggala-402 Naik Pangkat
Kejadian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 ini, menurut SBY adalah suatu kehilangan yang sangat besar bagi negara Indonesia.
“Sebagai sesama prajurit, saya amat tahu bahwa siapapun yg mengabdi di dunia militer mesti siap sumbangkan jiwa & raganya kpd negara tercinta. Sungguhpun demikian, gugurnya 53 prajurit Hiu Kencana di medan latihan adalah duka yg mendalam & ‘great loss’ bagi TNI & kita semua,” lanjutnya.
SBY berharap, keluarga yang ditinggalkan oleh 53 awak KRI Nanggala 402 ini untuk tetap tabah. “Semoga keluarga yg ditinggalkan tabah, sabar & tawakal menerima ujian yg maha berat ini. Selamat jalan Kolonel Harry Setiawan, Letkol Heri Oktavian & para pahlawan Hiu Kencana lainnya. Semoga semuanya hidup tenang & bahagia di sisi Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.