JURNAL SOREANG - Terkait kepemilikan senjata air gun yang dimiliki pelaku terduga teroris Zakiah Aini (ZA) yang menyerang Mabes Polri pada Rabu 31 Maret 2021 lalu, Polisi melalui Tim Densus 88 anti teror Polri berhasil menelusuri asal muasal senjata di tangan ZA.
Adapun senjata yang berada di tangan teroris ZA yang berjenis air gun tersebut, dibelinya melalui online.
Atas hasil penelusuran polisi, ternyata senjata air gun yang dimiliki ZA berasal dari penjual di Banda Aceh.
Polisi pun berhasil menangkap penjual senjata air gun tersebut pada Kamis 1 April 2021.
Diketahui bahwa penjual senjata berjenis air gun tersebut bernama Muchsin Kamal alias Imam Muda.
Hingga kini, polisi masih melakukan pendalaman atas hubungan keduanya terkait apakah penjual senjata ini juga terhubung dengan jaringan teroris atau hanya dia hanya menjual saja?.
Penjual senjata air gun, Muchsin, akhirnya akan dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kemudian setelah mendapatkan kiriman senjata air gun tersebut, diketahui sebelumnya, ZA melakukan aksi terornya di Mabes Polri pada siang bolong hari Rabu waktu itu.
Baca Juga: Gawat!!! Lewat Medsos, Kelompok Teroris Jaring Kaum Milenial
Baca Juga: Tim Densus 88 Amankan 32 Terduga Teroris Terkait Bom Bunuh Diri
ZA melepaskan enam tembakan ke berbagai arah, namun tak satupun mengenai anggota polisi yang berjaga di sana.
Hingga akhirnya pihak kepolisian berhasil melumpuhkan ZA dengan tembakan balasan yang mengenai tubuhnya.
Dan seketika pula ZA akhirnya tewas dan terkapar di halaman depan Mabes Polri.
Namun jika dilihat terkait harga senjata air softgun dengan melihat situs jual beli senjata airsoft gun di Airsofts.org, harganya berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp5,9 juta.
Dilansir dari beritadiy.pikiran-rakyat.com yang berjudul "Terkuak! Zakiah Aini Dapat Senjata dari Seorang Penjual Airgun di Aceh, Sudah Ditangkap Densus".
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari mana ZA mendapatkan dana untuk membeli senjata tersebut. Apakah uang pribadi atau ada aliran dana dari jaringan teroris tertentu?.***