DPR Nilai Program Vaksinasi Berbayar atau Gotong Royong Belum Jelas

- 31 Maret 2021, 06:40 WIB
Agung, guru MI Al Halim Perum Gading Tutuka 2 Cangkuang Kabupaten Bandung sedang menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Nagrak.
Agung, guru MI Al Halim Perum Gading Tutuka 2 Cangkuang Kabupaten Bandung sedang menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Nagrak. /MI AL HALIM/

"Sistem ini bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik, sehingga masyarakat bisa mengetahui perkembangan vaksinasi dengan baik dan benar," katanya.

Nevi masih belum melihat pemerintah hingga saat ini memberi kejelasan terkait status penerima vaksin gotong royong.

Baca Juga: Persiapan Kuliah Tatap Muka, 375 Dosen dan Tenaga Kependidikan Unla Ikuti Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Alhamdulillah, Vaksinasi di Indonesia Tembus 10 Juta Orang, Menko Airlangga: PPKM Mikro Akan Terus Diperketat

"Bagaimana arah kebijakan pemerintah terkait rencana vaksin Gotong Royong harus jelas dulu. Jika pemberian vaksin gotong royong hanya ditujukan kepada karyawan, maka seharusnya karyawan menerima vaksin secara gratis dari perusahaannya. Lantas bagaimana dengan keluarganya? Jarus ada kejelasan dulu terkait supplynya, pembiayaannya, dan targetnya", kata Nevi mempertanyakan.

Legislator asal Sumbar ini meminta agar memastikan program Vaksinasi dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan karena rakyat Indonesia menaruh harapan besar agar program vaksinasi nasional berjalan dengan sukses, sehingga pandemi covid-19 dapat segera berakhir.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah