Menuju Polri Presisi, Listyo Sigit Prabowo Miliki Program 100 Hari Kerja, Ini Tujuannya

- 28 Januari 2021, 18:09 WIB
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pada saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di ruang Komisi III DPR RI.
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pada saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di ruang Komisi III DPR RI. /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
JURNAL SOREANG - Usai dilantik menjadi Kapolri, Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo mempersiapkan program 100 hari kerja.
 
Hal itu dirancang untuk menuju Polri yang Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan (Presisi). Program kerja 100 hari Kapolri, disampaikan dalam acara Commander Wish Kapolri.
 
Seperti diketahui, Jendral Polisis Listyo Sigit Prabowo dilantik Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jendral Polisi Idham Aziz yang pensiun.
 

"Program 100 hari pertama Kapolri, masih dirumuskan dalam Commander Wish," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dilansir ANTARA, Kamis 28 Januari 2021.

Poin-poin program 100 hari Kapolri tersebut, selanjutnya menjadi pedoman bagi kinerja jajaran Polri. Baik di tingkat pusat maupun di kewilayahan.

"Nantinya akan diterapkan pada masing-masing satuan kerja Polri. Program prioritas tersebut akan diterapkan melalui rencana aksi masing-masing satker," jelasnya.
 
 
"Salah satunya Polri akan merubah bentuk pelayanan yang transparan di Polsek, akan dilakukan penyelesaian kasus-kasus yang menjadi perhatian publik," tuturnya.

Ia menegaskan, yang ditekankan Kapolri Sigit adalah pelayanan Polri yang menitikberatkan pada kemudahan, cepat, transparan, terjangkau dan humanis. 
 
Kemudian, kata Ramdan, seluruh anggota Polri harus responsif. misalnya dalam menangani laporan dari masyarakat.
 
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Kamis 28 Januari 2021: Senyuman Rindu, Andin Ingin Segera Bertemu Aldebaran

Acara Commander Wish Kapolri ini diikuti para pejabat utama Mabes Polri, 34 Kapolda jajaran dan para Kasatwil di wilayah via konferensi video.

Transformasi menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) ini sebelumnya disampaikan Sigit saat menjalani fit and proper test calon Kapolri di DPR beberapa waktu lalu.

Konsep tersebut merupakan fase lebih lanjut dari Polri Promoter (PROfesional, MOdern, dan TERpercaya) yang telah digunakan pada periode sebelumnya dengan pendekatan pemolisian berorientasi masalah atau problem oriented policing.
 
Baca Juga: Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung Menilai PPKM dan PSBB Sama, Ini Penjelasannya

Dalam kepemimpinan Polri Presisi, ditekankan pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing) agar Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui analisis berdasarkan pengetahuan, data dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.

Responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditekankan agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab dan berkeadilan.

Dengan Polri Presisi, Kapolri berharap dapat mengubah "wajah" Polri di mata masyarakat.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x