“Seiring berkembangnya teknologi, kode morse mulai ditinggalkan menjadi Mayday. Ini lebih ke pengungkapan,” tuturnya.
Pihak Google sendiri sudah menghapus tanda SOS di Pulau Laki.
Baca Juga: Percepat Penyerapan Anggaran untuk Mendorong Ekonomi Nasional, Ini Penjelasan Menteri PUPR
Adanya tanda ini disebabkan data yang ditemukan di Google Maps berasal dari berbagai sumber. Termasuk penyedia pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.
“Dengan terjadinya tragedi Sriwijaya Air SJ 182 ini, saya berharap orang-orang yang tidak berkepentingan tidak asal memasukkan data dan menyebabkan kekacauan,” tutur Vincent.
Vincent juga menghimbau kepada TikTokers untuk tidak asal memviralkan sesuatu tanpa melihat keasliannya terlebih dahulu.***