Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran, Warga Diminta Waspada

Sam
- 16 Januari 2021, 20:31 WIB
Potongan video Gumpalan Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru terlihat dari kawasan pemukiman di sekitar lereng Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu, 16 Januari 2021.
Potongan video Gumpalan Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru terlihat dari kawasan pemukiman di sekitar lereng Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu, 16 Januari 2021. /Istimewa/

JURNAL SOREANG - Gunung Semeru kembali memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (sore) 16 Januari 2021, pada pukul 17.24 WIB.

Dikutip dari lamam resmi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Sedangkan untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.

Peristiwa itu pun dibenarkan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq bahwa perkiraan awal lokasi tersebut berada di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.

Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Kang DS Siap Bangun Rumah Sakit di Cimaung, Lahannya Milik Pemkab Bandung

"Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," kata Bupati Thoriqul.

Saat ini Gunung Semeru masih berada pada status level II atau 'Waspada' dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya mehimbau kepada masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan dan sekitarnya agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.

Baca Juga: Guru dan Dosen Swasta Kirim Surat ke Mendiknas Nadiem, Ini yang Mereka Minta

"Dalam hal ini, khususnya masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan agar tetap waspada dalam menghadapi adanya intensitas curah hujan yang tinggi, sebab hal itu dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin." tulis Raditya.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x