Inna lillaahi wa inna ilaihi rajiun. Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Wasiatnya Bila Meninggal

- 14 Januari 2021, 11:48 WIB
Ustaz Yusuf Mansur yang ikut menginformasikan wafatnya pendakwah kharismatik Syekh Ali Jaber
Ustaz Yusuf Mansur yang ikut menginformasikan wafatnya pendakwah kharismatik Syekh Ali Jaber /instagram @yusufmansurnew dan Youtube Syech Ali Jaber

JURNAL SOREANG- Inna lilaahi wainna ilaihi raaji'uun. Jagat Indonesia dikejutkan dengan kabar duka yang  datang dari pendakwah dan hafiz Al-Qur'an, Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber. Ulama asal Madinah ini meninggal dunia, Kamis, 14 Januari 2021, seperti  dikabarkan oleh akun Instagram yayasan.syekhalijaber.

"Kami berduka atas wafatnya Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber," ujar keterangan akun itu.

Belum diketahui penyebab pasti wafatnya Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber, namun diketahui Syekh Ali Jaber sempat dirawat karena positif virus Corona.

Baca Juga: Inna Lillahi, Ustad Yusuf Mansur Bawa Kabar Duka,Syekli Jaber Meninggal Dunia, Umat Muslim Bersedih

Ustaz Yusuf Mansur juga mengabarkan  Syekh Ali Jaber wafat bahkan  Yusuf Mansur menyebut Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan negatif Corona.

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif Covid di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," tulis Yusuf Mansur.

Bila melihat sepak terjang  ulama sekaligus pendakwah asal Madinah, Arab Saudi, maka Syekh Ali Jaber ikhlas pindah   kewarganegaraan menjadi WNI. 

Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Kang DS Sebut Ada 30 Titik Wisata di Bandung Timur yang Belum Tergarap Baik

Pendakwah kharismatik itu  lahir di Madinah, 3 Februari 1976 atau kini usianya 43 tahun.  Prestasi membanggakan saat di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Al-Qur'an.

Bahkan di umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah, Arab Saudi.

Mengenai riwayat pendidikannya, sebelum terjun  berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber mengikuti pendidikan ibtidaiyah (atau SD) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.

Baca Juga: Raffi Ahmad Divaksinasi, Ini Pesan Rekan Artis Sherina dan Jubir Covid-19 Reisa Broto Asmoro

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi. Syekh Ali Jaber mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.

Karena memiliki darah keturunan Indonesia akhirnya Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi WNI empat tahun kemudian tepatnya pada 2012.

Pada tahun 2008 Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dari pernikahan ini keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.

Baca Juga: Meski Langganan Raih Juara MTQ, namun Sampai Kini Kabupaten Bandung Belum Pernah Jadi Tuan Rumah

Dalam salah satu tayangan Youtube di akun Momot Meco yang diunggah 15 September 2020, Syekh Ali Jaber yang menggunakan pakaian serba putih itu menjelaskan layar belakangi memiliki kedekatan khusus dengan Lombok.

Juru lomba hafiz Al-Qur'an di TV swasta ini mengisahkan pernah salat Subuh berjemaah di Aceh dengan jumlah jemaah lebih kurang 35 ribu. Namun Syekh Ali Jaber menuturkan bahwa ia lebih nyaman di Lombok karena pertama kali berjuang di Indonesia adalah di Lombok, anaknya juga lahir di Lombok.

"Salah satu kakek saya meninggal mati syahid karena lawan pejajah Jepang di Lombok," katanya, dikutip dari tayangan Youtube tersebut.

Baca Juga: PMI Tak Kenal Wilayah, PMI Kabupaten Bandung Kirim Relawan dan Bantuan Makanan

Kakek langsung dari ibu juga lahir di Lombok sehingga Syekh Ali Jaber mengaku hubungannya dengan Lombok cukup kuat.

"Bahkan saya bercita-cita, ya Allah walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah, tapi kalau ya Allah kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber waktu itu.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x