Presiden Jokowi dan Jajaran Kabinet Siap Divaksinasi, Wapres Ma'ruf Amin Tidak, Ini Alasannya

- 6 Januari 2021, 18:33 WIB
Jokowi-Amin
Jokowi-Amin /

JURNAL SOREANG - Presiden RI Joko Widodo dan jajaran Menteri siap divaksin pada 13 Januari 2021 mendatang.

Namun, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dipastikan tidak mengikuti vaksinasi COVID-19 karena faktor usia.

Hal tersebut dikataka juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, menurutnya karena faktor usia pak wapres tidak ikut divaksinasi dengan Persiden.

Baca Juga: Lawan Main Video Syur Gisel Diwajibkan Lapor, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

"Karena Pak Wapres berusia di atas 60 tahun, jadi beliau tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang, yang Sinovac itu," kata Masduki dilansir PMJNews, Rabu 6 Januari 2021. 

Masduki menjelaskan, kalau Wapres Ma'ruf kemungkinan akan divaksinasi pada tahap berikutnya.

Itu pun jika ada vaksin yang sesuai dengan kriteria usia dan kondisi kesehatannya.

Baca Juga: KPK Panggil Saksi dan Telusuri Aliran Uang  Kasus Suap Wali Kota Cimahi Nonaktif Ajay M Priatna

"Mungkin nanti di tahap berikutnya, kalau ada vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Pak Wapres," jelasnya.

Masduki membenarkan rencana vaksin Pfizer yang akan diberikan kepada wapres Ma’ruf.

“Iya yang itu (Pfizer). Ya kan banyak merek lah yang dikirim, yang diikhtiarkan pemerintah Indonesia yang datang setelah Sinovac itu, dan itu setelah dilakukan uji klinis terhadap orang-orang di atas umur 58 ya bisa gitu,” tegasnya.

Baca Juga: Tim Densus 88 Anti Teror Polri Kembali Rumah Terduga Teroris di Makasar

Rencananya, vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia pada kuartal III 2021.

Untuk tahap awal, vaksin Corona yang digunakan adalah buatan Sinovac.

Dalam uji klinis, vaksin ini diberikan pada relawan berusia 19 tahun hingga 56 tahun.

Baca Juga: Polisi Tindak Tegas Importir Bila Ketahuan Menimbun dan Memainkan Harga Kedelai

Pendekatan kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 di Indonesia memilih usia 18-59 tahun sebagai penerima vaksin Corona periode pertama.

Hal ini juga sesuai rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).***

Editor: Handri

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah