DPR Minta Menteri Sandiaga Uno Jaring Wisatawan dari Negara Tetangga, Dari China Kurang Berdampak

- 23 Desember 2020, 20:26 WIB
Obyek wisata Curug Cikondang di Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, sepi pengunjung sejak satu bulan terakhir, meski tetap beroperasi penerapan protokol kesehatan ketat tetap diberlakukan pengelola (Ahmad Fikri)
Obyek wisata Curug Cikondang di Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, sepi pengunjung sejak satu bulan terakhir, meski tetap beroperasi penerapan protokol kesehatan ketat tetap diberlakukan pengelola (Ahmad Fikri) /Antara

Dirinya juga menekankan pentingnya menciptakan citra pariwisata Indonesia yang memberi rasa aman dan nyaman di tengah masih merebaknya pandemi Covid 19.

“Selain konsep 3A yang sudah dikenal selama ini, yakni atraksi, amenitas, dan aksesbilitas pada destinasi, kita juga harus menunjukkan pariwisata Indonesia sudah tersertifikasi terhadap kebersihan, higienitas, dan keamanan serta ramah lingkungan atau CHSE ,” urai dia.

Baca Juga: Mantul. Pejabat Baru Langsung Terima Silaturahmi Remaja Masjid

CHSE adalah singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Merupakan proses sertifikasi kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

"Khusus turis asal China kurang memberi dampak bagi ekonomi lokal di daerah tujuan wisata. Hal tersebut berdasarkan data dari berbagai pihak, mulai dari asosiasi wisata, masyarakat pemerhati, hingga pemerintah daerah," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x