CISS UIN Bandung Hasilkan Lima Rekomendasi Beragama di Era Media Baru. Penganut Agama Harus Kritis

- 30 November 2020, 15:16 WIB
SUASANA konferensi internasional soal beragama di era media baru yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN SGD
SUASANA konferensi internasional soal beragama di era media baru yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN SGD /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media yang digelar secara virtual menghasilkan lima rekomendasi.

CISS 2020 merupakan konferensi internasional tahun ke-2 Fakultas Ushuluddin (FU) UIN SGD dihadiri para ilmuwan dari dalam dan luar negeri selama lima hari dari Senin-Jumat, 23-27 November 2020.

Lima rekomendasi menurut ketua panitia CISS, Dr. Dadang Darmawan, M.Ag.
1. Kekuatan politik dibutuhkan bagi pengaturan orang dengan keadilan. Semua anggota masyarakat dituntut menghormati simbol suci agama. Penegakkan hukum terhadap penodaan agama apa pun diharapkan dari pemerintah. 

Baca Juga: Wah, Era Media Baru Akan Dikuasai Buzzer, Propaganda dan Ujaran Kebencian

2. Pemikiran kritis dibutuhkan bagi penganut agama apa pun dalam mengikuti ajaran agama. Pemikiran kritis ini hendaknya tersedia di benak mereka ketika menerima ajaran agama dari media mana pun termasuk di internet.
 
3. Pengembangan isyarat moderasi mendesak untuk digali dari sumber fundamental Islam. Unsur harmoni yang mencakup ‘adalah, musawah, akhlak, dan tasamuh dapat dieksplorasi dari Alquran dan hadis. 

4. Keterbukaan pikiran sangat diperlukan dari penganut agama apa pun untuk menerima temuan baru, sudut pandang baru bahkan dari yang lain. 

Baca Juga: Bikin Heboh, Selebgram Cantik Ini Tewas karena Loncat dari Lantai Empat Penginapan

5. Kesadaran penuh hendaknya tersedia di dalam batin penganut agama apa pun yang diperoleh dari kehidupan religius mereka setiap hari. Jadi mereka bisa merasakan damai di dalam daripada mengekspresikan sensasi dan perasaan di luar.

Para akademisi dari berbagai negara memberikan kontribusi di CISS 2020 di antaranya Prof. Muhamad Ali, Ph.D., University of California, USA;  Dr. Adis Duderija, Griffith University, Queensland, Australia;  Prof. Dr. Khadijah binti Mohd. Khambali, Academy of Islamic Studies, University of Malaya, Malaysia, dan Dr. Ismail Ahmed, Passion International University (PIUSAD), Morocco.
Kontributor lainnya dari akademisi UIN SGD yakni Dr. Yeni Huriani, M.Hum; Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag; Dr. Munir, MA, Dr. Dadah, M.Ag., dan Prof. Dr. H. Muchtar Solihin, M.Ag.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah