Network
JURNAL SOREANG - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh KPK terkait dugaan tindak pidana kasus korupsi tekait ekspor benur (benih lobster), tentunya menjadi catatan merah di jajaran kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Hal itu tentunya mengundang reaksi dari berbagai kalangan termasuk di tubuh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri.
Sementara itu, KKP dalam penyataan pada siaran persnya menginformasikan bahwa KKP masih menunggu informasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengamanan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo setibanya di Bandara Soekarno Hatta pasca kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada Selasa (tengah malam), 24 November 2020.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap, Begini Tanggapan Mahfud MD
Pernyataan itu tercantum pada Nomor: SP. 260/SJ.4/XI/2020. Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kami masih menunggu informasi resmi dari pihak KPK mengenai kondisi yang sedang terjadi,” ujar Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar. Dikutip dari laman resmi KKP.
Antam menegaskan, KKP menghargai proses hukum yang sedang berjalan di lembaga anti-rasuah tersebut.
Baca Juga: Ini, Sektor Yang Akan Terdampak Jika Libur Natal Dan Tahun Baru 2021 Jadi Dipangkas
“Kami menghargai proses hukum yang sedang berjalan,” tegasnya.
