Terbitkan Surat Edaran Ibadah Ramadan, Kemenag Minta Jaga Ukhuwah Islamiyah dan Toleransi

8 Maret 2024, 13:35 WIB
Surat Edaran menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. /Tangkapanlayar Surat Edaran Menteri Agama/

JURNAL SOREANG - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, telah merilis Surat Edaran SE Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah / 2024 Masehi.

Surat Edaran ini bertujuan untuk mempertahankan ukhuwah islamiyah dan nilai toleransi, mengingat perbedaan penetapan awal ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang sering terjadi.

“Dalam rangka menjaga kekhusyukan beribadah dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, perlu ditetapkan panduan penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.” tulis keterangan dalam SE Nomor 1 Tahun 2024.

Baca Juga: RAMALAN CINTA ZODIAK 9 Maret 2024! Aries, Gemini, dan Taurus Luangkan Waktu untuk Benar-Benar Memahami

Berdasarkan Kalender Hijriah Kemenag, Ramadan diprediksi jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Namun, Pemerintah akan melakukan pemantauan hilal dan sidang isbat pada tanggal 10 Maret 2024 untuk memastikan awal bulan Ramadan secara resmi.

Berikut Ketentuan dalam SE Nomor 1 Tahun 2024 :

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah / 2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Baca Juga: MK Siap Hadapi Sengketa Pemilu 2024: Kami Punya Gugus Tugas dengan 600 Pegawai

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti SE Menag Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pileg DPRD Kabupaten Bandung Dapil 1, Cek Nama Caleg yang Diprediksi Lolos

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan SE Menag Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadhan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Dengan berbagai ketentuan yang tertuang, diharapkan Umat Islam dapat menjalankan Ibadah Ramadan dengan menjaga toleransi sesama. (Syahri Fadilla)***

Editor: Josa Tambunan

Tags

Terkini

Terpopuler