Tepis Isu Pembangkit Listrik Jadi Penyebab Buruknya Kualitas Udara, KLHK: Masalahnya Adalah Transportasi

15 Agustus 2023, 15:22 WIB
Ilustrasi kepadatan kendaraan di Jakarta yang dikatakan menjadi penyebab utama buruknya kualitas udara.  /Unsplash/Abdulloh Fauzan/

 

JURNAL SOREANG - Kualitas udara di Jakarta telah menjadi isu yang semakin mendesak akhir-akhir ini. Dengan tingkat polusi yang meresahkan tentu hal tersebut membuat penduduk menjadi khawatir dan cemas.

Beberapa isu muncul dalam upaya mencari akar penyebab buruknya kualitas udara ini, dan Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Pambagio turut memberikan pandangannya terkait hal ini.

Agus Pambagio menyatakan bahwa salah satu langkah penting yang harus diambil oleh pemerintah adalah lebih berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur transportasi yang berbasis pada energi terbarukan.

Baca Juga: Sama-sama Kentang, Kok Bisa Beda Kalori? Begini Penjelasannya!

 

Hal ini merupakan upaya konkret dalam memitigasi dan mencegah tingkat polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.

"Seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV), biodiesel, dan biofuel yang efisien dan terjangkau seperti kereta api, bus, dan moda transportasi umum lainnya," kata Agus Pambagio.

Mengadopsi teknologi kendaraan yang ramah lingkungan tersebut diperkirakan akan membantu mengurangi emisi polutan yang berkontribusi pada buruknya kualitas udara.

Selain itu pengembangan moda transportasi umum yang menggunakan energi terbarukan, seperti kereta api dan bus juga merupakan langkah yang dapat mengurangi polusi akibat transportasi pribadi.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Keren untuk Menyambut HUT RI ke 78 yang Bisa Digunakan Sebagai Foto Profil di Medsos

Agus Pambagio dengan tegas menyatakan bahwa sumber polutan utama yang memengaruhi kualitas udara di Jakarta adalah sektor transportasi.

Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar minyak, telah menjadi penyumbang utama polusi udara di ibu kota. Hal ini menjadi lebih mengkhawatirkan mengingat lonjakan jumlah kendaraan di Jakarta.

"Dalam situasi saat ini, kendaraan bermotor menjadi penyebab signifikan dari polusi udara di Jakarta, mencakup sekitar 57 persen dari total polutan," ungkap Agus Pambagio.

Merujuk pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mencapai angka sekitar 21,8 juta unit pada akhir tahun 2022.

Baca Juga: Selalu Menghargai Waktu! 5 Zodiak yang Dikenal Tidak Terburu-Buru dalam Mengambil Keputusan

Selama periode 2020-2022, jumlah mobil penumpang di Jakarta meningkat sekitar 1,6 juta unit. Fenomena ini menggarisbawahi pentingnya mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah polusi udara yang semakin memburuk.

Lebih lanjut juga Agus Pambagio membeberkan fakta bahwa hampir 98 persen polutan berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan ibu kota.

Hal ini menggambarkan seberapa besar dampak kendaraan pribadi terhadap tingkat polusi udara di Jakarta.

Dalam hal ini, Agus Pambagio juga memastikan bahwa isu pembangkit listrik tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama buruknya kualitas udara di Jakarta.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tinjau Raimuna Nasional XII, Begini Kegiatannya Selama Peninjauan

"Masalahnya adalah transportasi," ujar Agus Pambagio.

Dengan demikian, menurut Agus Pambagio upaya pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi polusi udara perlu difokuskan pada perbaikan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Mengubah pola transportasi menuju energi terbarukan juga dapat memberikan dampak positif bagi kualitas udara dan kesejahteraan warga Jakarta. ***

 

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler