Kronologi Lengkap Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menurut Saksi Mata yang Menonton Langsung di Stadion

2 Oktober 2022, 16:31 WIB
Kronologi Lengkap Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menurut Saksi Mata yang Menonton Langsung di Stadion /@antarafoto

JURNAL SOREANG - Kejadian kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya menewaskan 127 orang.

Publik pun bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di Stadion Kanjuruhan sehingga menewaskan 127 orang ? 

Simak penjelasan lengkap dari saksi mata yang menonton langsung pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dalam sebuah cuitan di akun @RezqiWaxxx ia menceritakan kronologi lengkap kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Soal Lesti Kejora yang Alami KDRT dari Rizky Billar, Inul Daratista: Fix Unfol Bojomu

Assalamualaikum sebelumnya saya turut berduka cita sedalam-dalamnya terhadap korban insiden yg terjadi di Stadion Kanjuruhan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.


Yang kedua syukur alhamdulillah, saya di beri keselamatan sampai dirumah. Dan bisa menceritakan kronologi versi saya pribadi disini.

Disini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022.

Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00

Baca Juga: Lesti Kejora : Tidak Akan Memaafkan dan Menerima Kembali Jika Rizky Billar Selingkuh, Tidak Ada Kesempatan

Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.Yang ada hanya supporter Arema FC saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya

Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang

Babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta.

Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya.

Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.

Baca Juga: Hati-hati! Bayi Jika Diminumkan Air Putih Bisa Meninggal? Begini Kata Dokter


Disinilah awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa.

Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.


Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepada oknum-oknum tersebut.

Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi Stadion Kanjuruhan karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.

Baca Juga: Lesti Kejora Ngamuk Usai Rizky Billar Diduga Ketahuan Selingkuh, Kenali Tanda Suami Selingkuh Tapi Main Cantik

Di ikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali. Akhirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya.

Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat.


Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif.

Baca Juga: Ternyata Perut Buncit Punya Banyak Jenisnya, Apa Saja dan Bagaimana Cara Menghilangkannya?

Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara

Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakanan gas air mata ke arah supporter

Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung di tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10.

Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.

Banyak ibu-ibu wanita orang tua dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion.

Baca Juga: Seolah Tau Sifat Asli Rizky Billar, Video Lama Inul Daratista Viral Kembali, Netizen: Mba Inul Kuat Instingnya


Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet.

Di dalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah.


Sedangkan untuk keluar Stadion Kanjuruhan pun gak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar.


Diluar Stadion Kanjuruhan banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan supporter terhadap aparat yang dianggap mengurung kita didalam Stadion Kanjuruhan dengan puluhan gas air mata.

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar Stadion Kanjuruhan. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Dulu Beri Mahar Miliarian Rupiah, Kini Rizky Billar Dilaporkan Lesti Kejora Atas Dugaan Tindak KDRT

Kondisi luar  Stadion Kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita. Supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah. Batu batako, besi dan bambu berterbangan.

Dan selama saya jadi supporter Arema FC . Saya dikenalkan Arema FC oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini.

Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter.

Saya masih belum percaya menyaksikan saudara-saudara saya dengan kondisi seperti ini.

Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, disini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi.

Saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini. Dan semoga kejadian ini adalah yang terakhir di semua cabang olahraga dan hiburan, khususnya di sepak bola.***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler