Orang ini Berani Menempeleng Prabowo Subianto, Siapa Dia dan Apa Masalahnya?

18 Juli 2022, 12:38 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /Tim Media Prabowo Subianto/

JURNAL SOREANG- Menteri pertahanan Prabowo Subianto ternyata pernah ditempeleng orang. Siapa yang berani melakukannya itu, dan apa masalahnya ?

Dalam buku Kepemimpinan Militer karya Prabowo Subianto, orang yang berani menempelengnya adalah Azwar Syam, Letnan KKO yang menjadi komandan Prabowo saat menjadi taruna Akabri tahun 1970 di Magelang.

Di luar orang tuanya, kata Prabowo Subianto, letnan Azwar Syam inilah orang pertama yang berani menempelengnya.

Ceritanya, saat menjadi taruna Akabri itu Prabowo diberi helm baja tanpa alas oleh seniornya.

Baca Juga: Wow, Seperti Ini Kemampuan Dua Pesawat Airbus A400M yang Dipesan Menteri Prabowo dengan Harga Rp4 Triliun

Agar kepala tidak sakit, para senior memberi tips, yaitu melapisi kepala dengan kain celana dalam hasil pembagian di Akabri.

Senior yang lain memberi Prabowo gula jawa setengah tangkap sembari berbisik, bahwa memakan gula jawa akan membuat tubuhnya tetap prima dan tidak lelah.

“Saya tidak tahu, apakah maksudnya baik atau tidak, tapi dengan polosnya sebagai taruna yunior saya terima dan saya kantongi gula jawa itu,” tulis Prabowo.

Saat apel, Azwar memeriksa barisan. Ketika menghampiri Prabowo dia langsung memegangi kantong celananya.

Baca Juga: Prabowo Disebut Capres pilihan Milenial, Pengamat: Tidak Banyak Gimmick

Apa ini, tanyanya. Lantas, dia mengecek dan mengambil gula jawa dari sakunya. Tanpa babibu, dia langsung menempeleng Prabowo.

“Poook, begitu kira-kira bunyinya. Sakit dan menyakitkan,” katanya. “Jadi, saya menjadi orang pertama yang ditempeleng di Kompi 2C4.”

Prabowo sempat kaget dan mempertanyakan kenapa kadet di Akademi Militer ditempeleng. Di Inggris menempeleng itu tidak boleh, kata Prabowo, yang lama sekolah di Eropa.

Baca Juga: Gus Umar Semprot M Qodari yang Dorong Jokowi-Prabowo Maju Pilpres 2024: Diotaknya Cuma Uang Saja

Ajaibnya, Prabowo tidak membenci Azwar, meski sudah ditempeleng di depan taruna-taruna yang lain. Bahkan ia tetap menghormatinya karena orangnya sangat disiplin.

Apalagi Azwar tergolong peduli pada anak buahnya. Saat anak buahnya mendapat nilai kurang baik, ia tidak segan untuk menemui dosen-dosen dan memperjuangkan nasibnya.

Setelah lulus Akabri, mereka berpisah. Sampai Prabowo pensiun dari TNI, dia tak pernah berjumpa lagi dengan Azwar.

Baca Juga: DPR RI Kritik Sikap Diam Prabowo dan Luhut atas Ribuan Kapal Cina Masuk Natuna

Tahun 2003 saat ada acara Golkar di Palu, Prabowo kaget bertemu dengan orang yang pernah menempelengnya.

Walau sudah 33 tahun berpisah, Prabowo masih mengenali dengan baik wajah dan perawakan Azwar meski dia sudah menua.

Saat berpidato, Prabowo mengatakan pada hadirin, ada mantan pelatihnya dulu yang menggemblengnya. “Tanpa beliau saya tidak akan jadi Letnan Jendral,” ujarnya.

“Jadi, kalau ada yang mengatakan saya keras jangan salahkan saya, tapi salahkan Pak Azwar Syam yang telah menggembleng saya,” katanya, yang disambut tawa hadirin.

Baca Juga: 5 Pejabat Negara yang Kekayaannya Naik di Masa Covid-19, dari Jokowi hingga Prabowo Subianto

Azwar pensiun dengan pangkat Kolonel sementara Prabowo Letnan Jendral. Tapi, seorang guru sejati akan bangga jika muridnya melampaui dia, kata Prabowo.

Ketika Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Azwar ikut aktif dan masuk dalam partainya itu.Saat Prabowo menjadi calon presiden, Azwar juga kembali aktif bergerak membantu kerja kampanyenya.

“Beliau komandan dan guru sejati. Beliau ikut membentuk pribadi saya sebagai prajurit TNI,” kata Prabowo. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Kepemimpinan Militer

Tags

Terkini

Terpopuler