JURNAL SOREANG - Pengusaha sekaligus selebritas, Kaesang Pangarep mengungkap jumlah penghasilannya.
Menurutnya, pemasukan yang diterimanya tiap bulan jauh lebih besar daripada penghasilan sang ayah, Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Kaesang Pangarep mendapat penghasilan dari sejumlah bisnis yang dijalaninya, salah satunya bisnis pisang goreng.
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari kanal YouTube Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu.
"Bisnis pisang goreng itu kan dulu awalnya dipakai untuk belajar. Kan di situ kan bukan berarti bisnis pisang goreng doang kan," tuturnya.
"Saya juga punya yang lain, ada saham rakyat. Walaupun kelihatannya ya bisnis ecek-ecek tapi setidaknya saya happy," imbuhnya.
Kaesang pun dengan berani menyindir gaji sang kakak Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Baca Juga: Komisi X DPR RI Sebut Isu Kesejahteraan Atlet Jadi Tema Besar RUU SKN
“Saya kan tahu nih Mas Gibran gaji wali kota berapa, ya sama, saya kasihan. Udah gajinya segitu kena Covid lagi," bebernya.
Selain itu, Kaesang pun menyebut pekerjaan kakanya tak setimpal dengan gaji yang kecil.
"Abis itu kan harus bertanggung jawab sama ratusan ribu warga kan. Kan ribet? Mending saya, ya nyantai-nyantai, pengen tinggal zoom call, menikmati hidup," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, pria 26 tahun itu mengeklaim penghasilannya jauh lebih besar dari gaji Presiden Jokowi.
Baca Juga: Apakah Tuyul Itu Benar Ada? Atau Hanya Mitos Belaka? Ustadz Muhammad Faizar Berikan Penjelasan
Kaesang Pangarep bahkan mengaku bisa membeli pabrik milik ayahnya tersebut.
"Karena yang namanya bisnis kan berkembang, sedangkan bisnis bapak stuck di situ aja," jelas Kaesang Pangarep.
“Gajinya Bapak juga kecil. Saya kasih tahu rekening saya ke Bapak, ‘Bapak enggak ada duit’. Beneran, beneran saya ngomong gitu," tambahnya.
Tak tanggung-tanggung, Kaesang berani membeli pabrik milik Presiden Republik Indonesia itu.
Baca Juga: Mantan Gelandang Persib, Artur Gevokryan, Ternyata Sekarang Bermain di Liga Turkmenistan
"Ini pabriknya Bapak saya beli sekarang, bisa, (pakai) cash. Karena namanya bisnis kan berkembang, sedangkan bisnisnya Bapak stuck di situ aja," tandasnya.***