Addie MS Singgung Ada Pengaruh Positif Musik ke Tanaman dan Hewan, Begini Reaksi Enggal Pamukty

15 September 2021, 17:25 WIB
Addie MS Singgung Pengaruh Positif Musik ke Tanaman dan Hewan, Begini Reaksi Enggal Pamukty. /@addiems999

JURNAL SOREANG - Aktivis Sosial Enggal Pamukty ikut bereaksi menanggapi komentar Musisi Addie MS atas video yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.

Enggal Pamukty pun menantang Addie MS yang sempat menyinggung ada pengaruh positif musik ke tanaman dan hewan saat komentari santri menutup telinga agar segera ditunjukan di istana.

“Benar mas @addiems di Istana banyak hewan yang kena gangguan jiwa. Semoga musik Mas Addie (MS) bisa menyembuhkan mereka,” kata Enggal Pamukty, Rabu 15 September 2021 melalui akun Twitter-nya @EnggalPamukty.

Baca Juga: Beri Komentar Negatif ke Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Addie MS Disentil Habib Abubakar Assegaf

Sebelumnya saat mengomentari video viral santri menutup telinga ketika mendengar musik yang di unggah akun @_ekokuntadhi, Addie MS sempat memberikan penilaian negatif.

“Banyak riset yang membuktikan pengaruh positif musik tertentu pada tanaman dan hewan,” kata Addie MS melalui akun Twitter-nya @addiems, Senin 13 September 2021.

“Di negara-negara maju, musik telah lama digunakan sebagai alat pendidikan sejak pre-school,” lanjutnya.

Baca Juga: MUI Sayangkan 'Nyinyiran' kepada Santri Tutup Telinga Akibat Musik: Takut Tercampur dengan Hafalan

“Terapi musik digunakan untuk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan dan jiwa. Musik adalah bagian dari peradaban,” cuit Addie MS menambahkan.

Tak hanya Enggal Pamukty, Ulama asal Jawa Timur Habib Abubakar Assegaf sempat buka suara menyikapi pernyataan Addie MS soal santri menutup telinga saat mendengar musik.

Habib Abubakar Assegaf menilai pandangan Addie MS yang menyebut ada hasil riset soal pengaruh positif musik tentu akan berbeda dengan pemahaman santri penghafal Al-Qur’an.

Baca Juga: Viral Santri Tutup Telinga Akibat Musik, Komentar Diaz Hendropiyono Dihujat Netizen: Memang Begitu Harusnya

Lebih jauh, Habib Abubakar Assegaf pun menyayangan komentar Addie MS itu mengingat sosoknya merupakan salah satu publik figur yang harusnya bijak dalam memberi penilaian.

Sebagai informasi, sebuah video yang viral di media sosial yang sempat di unggah akun @David_Wijaya03 menampilkan para santri sedang berada di sebuah aula sambil menutup telinga.

Diduga para santri yang hendak mengikuti program vaksinasi Covid-19 itu menutup telinga karena tidak ingin mendengar musik yang sedang diputar di aula tersebut.

Baca Juga: Viral Santri Tutup Telinga Akibat Musik, Komentar Diaz Hendropiyono Dihujat Netizen: Memang Begitu Harusnya

Bila mengamati video berdurasi 22 detik itu perekam video mengatakan bahwa para santri sedang mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

"Masyaallah santri kami sedang antre untuk vaksin. Qodarullah waamaa syafa’ala, di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka kuping mereka tidak mendengar suara musik ini," kata perekam video.

Sebelumnya, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir sempat menanggapi video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.

Baca Juga: Geger Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Begini Respons Ustaz Hilmi Firdausi

Lebih jauh, Gus Nadir mengajak semua pihak dalam menilai video santri tutup telinga yang saat ini viral di jagat maya itu tak harus tergesa-gesa hingga memberikan label Taliban.

“Gak harus buru-buru dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yang bilang haram, dan ada yg bolehin,” kata Gus Nadir, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @na_dirs.

“Kita hormati saja. Bagi yang bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan Al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah,” tuturnya sambil menambahkan unggahan pendapat ulama.

Baca Juga: Tanggapi Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Hidayat Nur Wahid: Apa Pemerintah Melarang?

Gus Nadir menambahkan, ulama yang bilang (musik) haram juga punya dasar rujukan.

“Pada titik ini ya kita saling hormat saja terhadap pilihan yang berbeda,” kata Tokoh NU itu.

“Bagi yang bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yang bilang boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan untuk murajaah,” ujar Gus Nadir menjelaskan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler