10 Mahasiswa UNS Ditangkap, Febri Diansyah: Memberi Ruang Kritik Lebih Baik daripada Membungkamnya

14 September 2021, 14:04 WIB
Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah /Instagram /

JURNAL SOREANG - Pegiat Antikorupsi yang juga mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah buka suara mengamati kabar mahasiswa UNS ditangkap karena buat poster ke Jokowi.

Febri Diansyah memandang langkah penangkapan yang diperlihatkan aparat kepolisian terhadap mahasiswa UNS dapat merugikan citra Presiden Jokowi.

“Jika warga ditangkap saat sampaikan poster harapan, justru dapat merugikan citra Presiden @jokowi,” kata Febri Diansyah, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @febridiansyah.

Baca Juga: Bioskop Kembali Dibuka Pemerintah, Kamu Harus Ikuti Syarat Ini Jika Ingin Menonton

“Saya gak yakin hal (penangkapan) itu diinginkan apalagi diperintahkan. Kita tahu beberapa kali Presiden (Jokowi) bilang senang dikritik,” ucap Pegiat Antikorupsi itu menambahkan.

“Menyerap dan memberi ruang kritik jauh lebih baik daripada membungkamnya,” kata Febri Diansyah.

Baca Juga: Striker Persib Tak Kunjung Cetak Gol, Begini Kata Coach Robert Albert

Lebih lanjut, Febri Diansyah mengingatkan semua pihak soal sejarah akan ada dampak bila pembungkaman itu dilakukan oleh pihak tertentu.

“Kita mestinya belajar dari sejarah, ketika saluran keluhan mampet atau ditutup sedemikian rupa di satu tempat, ia akan tumbuh lebih banyak di tempat lain dan bukan tidak mungkin akan menjalar lebih besar,” tuturnya.

“Inilah tugas tim komunikasi seharusnya. Komunikasi dua arah ke publik,” kata Febri Diansyah menegaskan.

Baca Juga: Heboh Mahasiswa UNS Ditangkap karena Poster, Ketum KNPI: Apakah Perintah Jokowi?

Sebagai informasi, sebanyak 10 mahasiswa UNS ditangkap oleh aparat usai membentangkan poster saat Jokowi berkunjung ke Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Senin 13 September 2021.

Poster yang dibuat mahasiswa UNS dari karton itu berisi kritikan dan harapan kepada Jokowi. Di antaranya soal pembenahan KPK dan pengusutan pelanggaran HAM.

“Pak tolong benahi KPK,” begitu bunyi salah satu poster yang dibentangkan mahasiswa UNS kepada rombongan Jokowi di depan kampus UNS, Jalan Ir Sutami, sebelum ditangkap.

Baca Juga: Aksi Represif Polisi Gagara Poster untuk Jokowi Terulang, Gus Nadir: Tangkap Aspirasinya Bukan Orangnya

Melalui akun Instagram-nya, BEM UNS pun turut menyampaikan terkait detik-detik peristiwa penangkapan mahasiswa dilakukan oleh aparat.

“Pada hari Senin, 13 September 2021 Presiden dan Wakil Presiden BEM se-UNS menyuarakan aspirasi melalui pembentangan poster,” tulis akun @bemuns di awal pernyataannya.

“Aspirasi ditujukkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kegiatan di Auditorium FK UNS,” sambung BEM UNS.

Baca Juga: 10 Mahasiswa UNS Ditangkap Usai Bentangkan Poster ke Jokowi, Pengurus BEM Kutuk Represifitas Aparat

“Dalam peristiwa tersebut setidaknya ada 10 mahasiswa yang ditangkap oleh aparat, berikut kronologinya,” cuit BEM UNS.

Kronologi tiga mahasiswa yang dibawa oleh aparat diawali oleh mahasiswa bernama Daffa yang membentangkan poster.

Pada pukul 10.59 WIB, Daffa membentangkan poster di halte UNS lalu pada pukul 11.13 WIB Daffa dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna hitam.

Baca Juga: Soroti Mahasiswa UNS Ditangkap karena Poster, Gus Umar: Kebebasan Berpendapat di Negeri Ini Sakit

Kemudian, dua orang mahasiswa bernama Khanif dan Tekwo menghampiri Daffa lalu mereka berdua dibawa pula ke dalam mobil.

Selanjutnya, kronologi empat mahasiswa yang dibawa oleh aparat bernama Afif dan Prama tas mereka digeledah oleh aparat.

Kemudian, diikuti oleh mahasiswa bernama Tema dan Ammar yang motornya diberhentikan serta digeledah oleh aparat.

Keempat mahasiswa tersebut dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna putih.

Selain itu ada tiga mahasiswa lainnya bernama Mishbakh, Wicak, dan Raden yang ingin menyuarakan aspirasinya lalu mereka bertiga juga turut dibawa oleh aparat.***

Editor: Sam

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler