JURNAL SOREANG - Kasus Covid-19 di Indonesia makin hari makin meningkat.
Penerapan lockdown terus digaungkan yang salah satunya dari Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI Prof Dr dr Zubairi Djoerban.
Zubairi Djoerban mengakui, kebijakan lockdown memang tidak populer di Indonesia, namun kebijakan itu diterapkan beberapa negara dan efektif.
Baca Juga: Kabar Duka, Tepeng Vokalis Steven And Coconut Treez Meninggal Dunia
Menurut Zubairi, pandemi Covid-19 ini akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak dilakukan.
"Meski tak populer di Indonesia, namun kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara. Sebut saja di India, yang dari 400 ribu kasus per hari, turun menjadi 70 ribu. Saya rasa, pandemi akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak dipraktikkan," lanjutnya.
Zubairi menuturkan, kebijakan lockdown mesti diambil pemerintah yakni karena pandemi Covid-19 sedang serius sehingga dibutuhkan pembatasan pergerakan.
Selain itu, rumah sakit yang penuh, kasus melonjak, tenaga kesehatan dan medis banyak yang terpapar juga menjadi alasan lockdown haru segera diterapkan.
Meningkatnya kasus Covid-19 juga disoroti Ekonom senior Rizal Ramli.
Rizal Ramli bahkan menyinggung Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang dinilainya malah sibuk dengan proyek.
Baca Juga: Habis Kesabaran, Rian DMasiv Laporkan Akun Twitter Denny Sakrie ke Polda Metro Jaya
Menurut Rizal Ramli, Yogyakarta dan Jawa Barat tidak mampu lockdown lantaran pemerintah tidak lagi memiliki dana.
Begitu juga dengan DKI Jakarta, yang menurutnya harus lebih dulu menerapkan sistem lockdown.
Namun Rizal Ramli menilai kejadian tersebut terjadi karena mismanagement pandemi, sebab tidak fokus terhadap pandemi.
"Jogja dan Jabar tidak mampu lock down karena tidak punya uang ! Jkt juga harusnya lock down dari dari awal," tulis Rizal Ramli dalam akun Twitter @RizalRamli, Selasa 22 Juni 2021.
Rizal Ramli juga menyoroti kinerja Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulayani yang malah sibuk dengan sejumlah proyek, seperti pembangunan Ibu Kota baru serta pembangunan tol.
"Inilah mismanagement pandemi, bukannya fokus atasi pandemi, Jokowi & Menkeu Terbalik masih sibuk proyek2, ibukota barulah, tol ini itulah," terang Rizal Ramli.
***