Miris, Pelabuhan Ini Dibangun dengan dana Rp450 Miliar, tapi Puluhan Tahun Dibiarkan Mangkrak

15 Maret 2021, 07:28 WIB
Ilustrasi Pelabuhan. Nasib mengenaskan menimpa pelabuhan Tanjung Adikarto yangbpuouhaj tahun mangkrak.* /ANTARA/

JURNAL SOREANG- Pemkab  Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat segera menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto karena sejak dibangun puluhan tahun lalu saat era Presiden SBY sampai sekarang kondisinya mangkrak.

Pemkab Kulon Progo mendesak supaya pelabuhan  dapat dimanfaatkan nelayan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Wakil Bupati Kulon Progo,  Fajar Gegana di Kulon Progo mengatakan,  dengan kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Pelabuhan Tanjung Adikarto , menjadi harapan baru untuk penyelesaian pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto.

Baca Juga: Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil 13 Januari 2021, Saatnya Lindungi Anak Buah Kapal

"Pemerintah pusat akan melakukan kajian guna mencari solusi untuk masalah tersebut. Untuk saat ini ada dua hal yang telah diajukan, yakni manajemen sedimentasi dan penambahan panjang breakwater (pemecah ombak) di sepanjang pantai," ujarnya dilansir dari ANTARA, Minggu 14 Maret 2021.

Pemkab Kulon Progo pada prinsipnya dan apa pun keputusan pemerintah pusat akan menerima kelanjutan proyek yang sudah menelan dana Rp450 miliar itu.

"Apakah menambah panjang breakwater atau manajemen sedimentasi, kami akan mengikuti. Hal utama adalah pelabuhan dapat beroperasi," katanya.

Baca Juga: DPR Prihatin, Sekitar 60 persen dari 17 Ribu Nelayan Sukabumi Hidup di Bawah Garis Kemiskinan.

Ia mengatakan ada beberapa hal yang direncanakan oleh pihaknya apabila pelabuhan tersebut sudah beroperasi nantinya. Salah satu yang paling utama adalah sebagai kawasan pengolahan hasil perikanan bagi nelayan setempat.

"Ketika pelabuhan aktif, harapannya bisa segera bermanfaat bagi masyarakat, dari segi nelayan mungkin bisa dijadikan tempat pengemasan ikan nantinya. Kemudian, dalam waktu dekat apabila dioperasikan kapal-kapal kecil mungkin bisa mendarat dan dropping logistik," kata Fajar.

Selain itu, lanjutnya, hasil tangkapan ikan dari nelayan Kulon Progo atau DIY bisa langsung diekspor ke negara tujuan seperti Jepang dan Korea dalam kondisi masih segar.

Baca Juga: Tangkap Ikan Secara Ilegal, Lima Kapal Nelayan Asing Ditenggelamkan

Dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto, akan menjadikan DIY sebagai wilayah ekspor ikan, yang artinya akan mendongkrak ekonomi masyarakat.

Potensi perikanan di wilayah selatan DIY ini sangat banyak. Saat ini, belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena terkendala infrastruktur pendukung.

Namun demikian, Fajar melanjutkan dalam pengoperasian Pelabuhan Tanjung Adikarto masih ada kendala sedimentasi yang membuat kapal-kapal tidak bisa bersandar. Kondisi tersebut pula yang menjadi penyebab kenapa proyek tersebut mangkrak hingga puluhan tahun.

Baca Juga: Nelayan Indonesia Akan Terus Menjadi Gurem

"Kami berharap Pelabuhan Tahung Adikarto dapat diselesaikan, sehingga mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Kulon Progo," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati berharap agar permasalahan di Pelabuhan Tanjung Adikarto bisa segera diselesaikan. Pihaknya pun meminta agar dalam kajian penanggulangan masalah di kawasan tersebut bisa berhati-hati, sebab kondisi alam dan laut di wilayah pantai selatan cukup berbeda.

"Siapa pun yang mengkaji, pemerintah provinsi maupun pusat, harus harus hati-hati, harus tahu persis kondisi gelombang laut selatan," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler