KNKT: Sriwijaya Air SJ182 Tidak Meledak Sebelum Terjatuh

12 Januari 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air SJ182. Berdasaarkan Ketetapan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2020, pesawat komersil yang pertama kali beroperasi di Indonesia maksimal berusia 20 tahun. /Instagram.com/@sriwijayaair

JURNAL SOREANG - Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, hasil data yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

Menurutnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga tidak meledak sebelum membentur air laut.

Hal itu, hasil laporan perkembangan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga: Begini Persiapan Presiden Jokwi untuk Menjadi Orang Pertama yang Menerima Vaksinasi Covid-19

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata Soerjanto dilansir ANTARA, Selasa 12 Januari 2021.

Dia menjelaskan, terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR), tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," jelasnya.

Baca Juga: Lima Titik jadi Fokus Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182, Ini Alasannya

Soerjanto mengatakan proses investigasi masih terus berlangsung dan tim akan melakukan kegiatan antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa wawancara dengan pihak terkait, dan kegiatan lainnya.

Dia mengatakan, Pada Minggu, 10 Januari 2021 lalu, telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Selain itu, KRI Rigel juga menangkap sinyal yang diduga sinyal kotak hitam SJ 182.

Baca Juga: Tampil Perdana di Depan Publik, Ini Pesan Wabup Terpilih Sahrul Gunawan

TNI bersama tim gabungan juga tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan menggunakan kapal yang dilengkapi crane.

Sementara itu, tim SAR gabungan hingga hari ini telah menemukan sejumlah serpihan pesawat dan body part, yang selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Tim SAR gabungan akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya hingga proses pencarian dinyatakan selesai.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

KNKT menggunakan Kapal Baruna Jaya IV telah merapat ke kapal KRI Rigel yang berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk melakukan pencarian kotak hitam pesawat, dengan menggunakan unit ping locater finder.

KNKT menyiapkan tiga unit ping locater finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu.***

Editor: Handri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler