Waduh, Sisa Fairing Roket China Ditemukan di Pantai Kalimantan Tengah

12 Januari 2021, 11:54 WIB
Warga temukan pelampung, wearpack, dan serpihan roket China yang meledak di perairan Kumai, Selasa, 5 Januari 2021. ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng /

JURNAL SOREANG- Masyarakat Kalimantan Tengah digemparkan dengan adanya temuan serpihan benda luar angkasa yang diklaim sebagai roket yang  jatuh dari langit.

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah bukan merupakan badan roket, melainkan 'fairing' atau pelindung muatan roket atau satelit.

"Setelah didapat gambar lengkapnya, disimpulkan objek yang ditemukan di Kalimantan Tengah bukan badan roket, tetapi 'fairing'," kata Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, dikutip dari ANTARA, Selasa, 12 Januari 2021.

Baca Juga: Serpihan SJ182 Terbawa Arus, Tim SAR Perluas Pencarian Sriwijaya Air

Thomas Djamaluddin menambahkan, objek sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kaliman Tengah  pada 4 Januari 2021 adalah bagian Payload Fairing (pelindung muatan) roket.

"Itu fairing roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan dari Wenchang Space Launch Center (WsC), Hainan, China, pada 22 Desember 2020 lalu," ujarnya.

Roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA).Payload fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di laut.

Baca Juga: Black Box Sriwijaya Air SJ182 Belum Ditemukan, Ini Kendala yang Dihadapi Tim SAR

"Ternyata bagian yang ditemukan adalah bagian 'payload fairing', bukan badan roket yang sudah mengorbit," ujar Thomas.

Fairing dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat laut Kalimantan sebagai perairan internasional sekitar Laut China Selatan-Laut Natuna Utara.  Pada ketinggian sekitar 100 kilometer (km), menjelang memasuki ruang antariksa,.maka fairing akan lepas sehingga bagian yang terbakar minim.

Baca Juga: Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Dikenal Peduli Kampung Halaman di Sumatera Barat

Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Fairing itu terdampar di pantai selatan Kalimantan Tengah.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler