JURNAL SOREANG - Banyak cara untuk mengekpresikan diri, baik terkait ekspresi kekecewaan atau euforia terhadap sesuatu.
Adalah Agustinus Woro, pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengundang perhatian warga di jalan Pattimura Kebauoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 24 November 2020,
Diketahui ia memanjat papan sosialisasi (baliho) yang terbilang tinggi, pada pukul 7.30 WIB, guna menyuarakan aspirasinya.
Baca Juga: Gugatan Sepele Soal Listrik dan Air Ledeng Ternyata Sampai Kasasi MA. Bisa Jadi Pelajaran
Dikutip dari kantor berita Antara, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Sri Widodo membenarkan kejadian tersebut.
"Yang manjat itu Agustinus, pria yang suka manjat reklame di Jakarta," kata Widodo.
Dalam aksinya tersebut, Agustinus memasang tiga spanduk yang diikatkan di tiang-tiang baliho.
Baca Juga: Diduga Indisipliner, Dua Pemain Timnas U-19 Dipulangkan Dari TC
Agustinus juga membawa bendera Merah Putih, yang ia dikibar-kibarkan dari atas baliho tersebut.
Motif Agustinus melakukan aksi panjat reklame, menurut Widodo, hanya untuk mencari sensasi.
"Motifnya cari sensasi sambil bawa-bawa spanduk," kata Widodo.
Baca Juga: Kebutuhan Guru PPPK Mencapai 1 Juta Guru Di Sekolah Negeri
Guna menghindari dari hal yang tidak diinginkan, Petugas Lantas Polres Metro Jakarta Selatan dengan menggunakan pengeras suara, berupaya membujuk Agustinus untuk turun dari atas baliho tersebut.
Agustinus pun mengingatkan bahwa aksinya tersebut berbahaya dan dapat mengancam nyawanya dan keselamatan.
Sekitar pukul 09.10 WIB, Agustinus pun diturunkan menggunakan Bronto Skylife milik Pemadam Kebakaran Kota Jakarta Selatan.
Baca Juga: Miris, Lima Juta Hektare Hutan Indonesia Terbakar atau Dibakar
Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Kabagbinops Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karo Sekali.
"Sekarang Agustinus dibawa ke Polsek Kebayoran Baru untuk kita mintai keterangan," kata Widodo.
Diketahui, Agustinus sudah beberapa kali melakukan aksi yang sama di Jakarta. Bahkan aksi itu ia lakukan sejak tahun 2016, berdasarkan hasil dari penelusuran jejak digital.
Baca Juga: Bupati DN: Gedung PWI Sempat Jadi Gedung Jurig
Pada Desember 2016, Agustinus menuntut keadilan terkait kematian keponakannya. Lalu September 2018 kembali melakukan aksinya meminta Komnas HAM mengusut kematian keponakannya.
Pada Februari 2017, Agustinus kembali memanjat reklame di Simpang Empat Slipi, Jakarta Barat, lalu memasang sejumlah spanduk yang terkait dengan kematian keponakannya.***