Di Tengan Pandemi Rawan Cera, Ini Tiga Cara Mudah Hindari Talak

- 7 November 2020, 19:54 WIB
Ilustrasi gambar perceraian
Ilustrasi gambar perceraian /Pixabay

JURNAL SOREANG- Pengadilan Agama (PA) Soreang, Kabupaten Bandung, dalam beberapa bulan ini selalu penuh oleh warga yang mengajukan cerai gugat maupun cerai talak. Namun sebagian besar memang didominasi cerai gugat yakni istri menggugat cerai suaminya.

Salah satu masalahnya adalah kondisi ekonomi saat pandemi. Bagi sebagian pasangan suami-istri merasa hubungannya menjadi lebih erat selama pandemi Covid-19, namun ada juga yang justru jadi sering bertengkar dan adu argumen

Hal ini dikarenakan karena suami dan istri tidak saling mendengarkan kebutuhan satu sama lain, dan jika dibiarkan bisa berakibat fatal hingga perceraian. Berikut tiga cara menyelamatkan biduk pernikahan saat pandemi seperti dikatakan Co-founder dan psikolog dari rumah konsultasi Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima M.Psi.

Baca Juga: Dua Pembegal Perwira Marinir Masih Diburu Tim Khusus Anti Begal, Nana: Statusnya DPO

1.Kunci sukses langgengnya rumah tangga adalah saling mendengarkan. Soal mendengarkan memang terkesan hal yang mudah, namun pada praktiknya seseorang hanya mendengarkan suara tanpa tahu maksud dari pesan yang disampaikan.

"Kita kan kadang-kadang berpikir kalau dengerin orang itu gampang, padahal yang masuk cuma suara doang. Pasangan belum selesai ngomong tapi kita sudah balas, 'Tapi kan.. tapi kan..'," kata Saskhya seperti dikutip ANTARA, Sabtu, 7 November 2020.

Saskhya mengatakan dalam berargumen setiap pasangan harus tahu apa yang ingin disampaikan dan tidak melebar pada topik lain atau masalah lama.

Baca Juga: Gugat Pilpres 2020, Partai Pendukung Donald Trump Butuh Anggaran Sekitar Rp852,9 Miliar

"Dalam berargumen kita selalu berpikir pasangan harus lebih dengar. Sebelum kita listen each other, kita harus punya self awareness dulu.   Kalau kita enggak bisa mendengarkan apa yang pasangan ingin sampaikan, segala sesuatu bisa terjadi," ujarnya.

2.Seeing lah berkomunikasi dan berdiskusi. Mengajak pasangan berdiskusi secara tiba-tiba juga bisa menciptakan kesan yang menakutkan 

Apalagi jika suami-istri hanya berkomunikasi jika terdapat masalah. Sangat penting untuk selalu berdiskusi dengan pasangan walau hanya membicarakan hal-hal kecil.

3. Cari waktu yang tepat.
Saskhya juga mengatakan pemilihan waktu untuk berdiskusi sangat mempengaruhi emosi kedua pasangan.

Baca Juga: Giring Nidji Punya Pengalaman Unik Setelah Keliling Nusantara

"Misalnya habis WFH kan kepalanya masih ngebul, tiba-tiba kita bilang, 'Aku mau ngomong'. Kita harus tahu juga waktu yang tepat, tempat yang tepat, kapan sih mungkin sambil makan snack, minum teh," kata Saskhya.

Hindari kalimat sehingga  'aku mau ngomong' karena malah sesuatu yang mengerikan.  "Padahal kalau terbiasa komunikasi itu akan jadi hal normal," kata Saskhya menambahkan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah