Perbedaan pendapat itu memang ada, sehingga tidak semua orang bisa sependapat. Kalau ternyata komentar meresahkan, delete saja atau Anda bisa klarifikasi misal dengan merilis data dari Kominfo bahwa komentar atau video itu hoaks. Supaya berimbang antara pengirim dengan anggota wag tersebut.
Media sosial tidak perlu dibawa ribet. Kita yang harus bisa bijak. Jangan biarkan media sosial yang mengatur kita. Sekarang bagaimana cara Anda memberikan kritik yang konstruktif di media sosial, hindari menggunakan kata-kata yang menghina atau merendahkan.
Fokuslah pada argumen dan bukti yang konstruktif, dan sampaikan pendapat dengan menghormati orang lain. Yang menerima kritik juga berlapang dada jangan baperan . Perhatikin kata atau kalimatnya antara yang tersirat dengan yang tersurat. Kadang kata baru yang searti timbulkan salah pengertian.
Meng up load atau mengunggah komentar yang tidak etis atau tidak pantas dapat menyebabkan keretakan hubungan, konflik, dan bahkan merugikan seseorang secara emosional.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami etika dalam berkomentar di media sosial untuk memastikan bahwa pengalaman online kita menjadi positif dan membantu membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Kedepankan pikiran yang rasional jangan baperan. Setiap kata yang kita yang ketik atau up load memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perasaan dan emosi orang lain.
Baca Juga: Menyambut Pemilu 2024 14 Februari, Berikut 10 Link Download Twibbon, Cocok Dipakai di Medsos
Apa yang kita sampaikan melalui komentar di media sosial bisa membuat seseorang merasa senang, marah, sedih, atau terluka. Kata-kata yang kasar, menghina, atau merendahkan dapat menyebabkan kerugian emosional yang serius.