JURNAL SOREANG - Kita sering mendengar bahwa Shalat Dhuha adalah shalat yang membuka pintu rezeki.
Ungkapan tersebut bukan ucapan kosong belaka, sebab tercatat dalam Hadist Riwayat Ahmad dan Abu Dawud, dan Hadist Qudsi.
Selain sebagai pembuka pintu rezeki, keutamaan shalat dhuha lainnya adalah penutup kewajiban sedekah untuk setiap persendian kita (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud dari Abu Dzarr).
Baca Juga: West Java Festival 2023: Menjadi Tren Baru dalam Pengelolaan Sampah pada Event Besar di Jawa Barat
Pengertian dan Tata Cara
Shalat Dhuha sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang mengandung makna, waktu ketika matahari naik hingga 1-2 meter menurut pandangan kita.
Maka saat itulah Dhuha dilaksanakan oleh umat muslim sebagai shalat sunnah.
Apabila disesuaikan dengan jam di era sekarang, waktu memulai shalat dhuha sekitar pukul 09.00-10.30, saat matahari mulai terik.
Adapun jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat, paling banyak 8 rakaat apabila melihat contoh yang dikerjakan Rasulullah Saw (HR Ahmad dari Anas Bin Malik).
Namun ada beberapa pendapat lainnya yang menyebutkan, bahwa tidak ada batasan rakaat, dan diperbolehkan dikerjakan hingga 12 rakaat, menurut sebagian ulama seperti Al-Hulaimi dan Al-Ruyani.***