JURNAL SOREANG – Perbedaan dan keragaman berbagai daerah selalu memperbesar kemungkinan terjadinya konflik. Jika situasi dan orang-orang tidak diatur dengan baik, tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada negara ini.
Untungnya, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam menyikapi keragaman yang ada. Konsep “keunikan adalah keragaman” dapat diwujudkan dengan beberapa slogan lain yang bersifat lokal.
Misalnya, di wilayah Fakfak dikenal ungkapan pemersatu yang terkenal, filosofi “Satu Tungku Tiga Batu”, yang mencerminkan toleransi antar umat beragama setempat. Nama Fakfak sendiri berasal dari kata “pakpak”. Yaitu, batu kotak yang ditumpuk. Gambaran ini terdapat di pelabuhan Fakfak, tempat banyak kapal berlabuh.
Baca Juga: Kuburan Tekstil Menggunung di Gurun Atacama Chili
Fakfak kemudian menjadi identitas asli pribumi. Mereka telah hidup sejak nenek moyang mereka dan identitas serta misi mereka adalah "Marga/Marga" hingga saat ini.