Network
JURNAL SOREANG - Sudah masyhur jika sholawat Nabi menjadi salah satu amalan dan dzikir yang memiliki keutamaan agar hajar mudah terkabul.
Salah satunya sebagaiaman disampaikana oleh Gus Baha bahwa sholawat memiliki keutamaan untuk kelancaran rezeki.
Murid kesayangan dari KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen tersbeut menjelaskan salah satu lafal sholawat yang bisa diamalkan.
Diketahui bahwa sighat sholawat bervariasi, lantas shalawat seperti apa yang dianjurkan Gus Baha sebagia amalan agar keinginan dan hajat mudah terkabul?
Sebelumnya kiai asal Kragan ini mengungkap bahwa membaca sholawat dengan jumlah tertentu disertai dengan hajat adalah hal yang baik dan dianjurkan.
Dehagn catatan sholawat lebih kuat ketimbang penyebutan hajat atau keinginannya.
Dalam arti jumlah lafal sholawat yangdiucapkan lebih banyak dari hajat yang ingin dituju.
Gus Baha memberikan contoh membaca sholawat sebanyak 100 kali dan diikuti dengan hajat 1 kali.
"Saya mohon, usahakan membaca shalawat itu paling tidak jumlah sholawatnya banyak, misalnya membaca shalawat 100 kali tetapi doanya satu baris saja," jelas Gus Baha.
Gus Baha mewaniti wanti jangan sampai membaca sholawat diikuti dengan penyebutan hajat berulang kali ynag keduanya tidak imbang.
Kemudian Gus Baha juga menegaskan hal demikian adalah perbuatan dan amalan yang baik mengharapakn sebuha hajat dengan lantaran sholawat yang artinya menyandarkan harapan kepada Allah SWT.
Baca Juga: Proyek BTS Daerah 3T Berlanjut, Mahfud MD : Kalau Tidak Diteruskan, Rugi
"Jika harapan terus-menerus kepada Allah itu bagus, apalagi yang digunakan adalah shalawat. Kalau yang tidak bagus itu memaksakan kehendak. Sedangkan harapan itu bagus," imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Baha merekomendasikan bentuk sighat sholawat sebagai amalan demikian, termauk untuk hajat sola kelancaran rezeki.
Berikut sholawat yang dinajurkan Gus Baha:
صَلَاةً يَتَّصِلُ بِهَا رُوْحُ الْمُصَلِّيْ عَلَيْهِ بِهْ
فَيَنْبَسِطُ فِيْ قَلْبِهِ نُوْرُ سِرِّ تَعَلُّقِهِ بِهِ وَ حُبِّهْ
وَ يُكْتَبُ بِهَا بِعِنَايَةِ اللهِ فِيْ حِزْبِهْ
Artinya: Ya Allah berikan shalawat kepada kekasih-Mu Muhammad. Dengan shalawat ini, ruhnya saya (orang yang membaca shalawat, red) bisa sambung dengan ruhnya Rasulullah. Dan setelah sambung, saya terhitung sebagai orang yang mencintai Rasulullah. Saya berharap dari cinta itu, saya tertulis sebagai umatnya.”***
