Gus Baha menjelaskan secara singkat namun rinci kisah debat antara surat tersebut dengan malaikat.
"Singkat cerita ada orang fasik akan disiksa malaikat, surat tabarok menjelma sebagai seseorang," terang Gus Baha.
"Kalo kamu menyiksa orang ini berarti menyiksa saya (kata Surta Tabarok)," lanjutnya.
Akhirnya antara Maikat dan Surat Tabarok berdebat, dan akhirnya keduanya memutuskan untuk minta keadilan pada Allah SWT.
Dilanjutkan dengan pengaduan masing-masing pihak soal hal mereka debatkan.
" Akhire surta ta cerita setiap, ya Allah ini orang setiap kali datang ke saya ke saya dari sekian surat yang ada di Quran orang ini milih saya, jika orang ini hafal saya, gak efek untuk tidak disiksa, mending saya tidak usah termasuk kitabika, tidak termasuk Quran saja, wong jadi Quran tidak bisa nyafaati (memberi syafaat)," ungkapnya.