Ramadhan Usai, Inilah Ketentuan, Tata Cara, dan Keutamaan Puasa Syawal yang mesti Kamu Ketahui

- 23 April 2023, 15:53 WIB
Ilustrasi puasa  Ramadhan Usai, Inilah Ketentuan, Tata Cara, dan Keutamaan Puasa Syawal yang mesti Kamu Ketahui
Ilustrasi puasa Ramadhan Usai, Inilah Ketentuan, Tata Cara, dan Keutamaan Puasa Syawal yang mesti Kamu Ketahui /Freepik/8photo

JURNAL SOREANG – Selesai ibadah puasa Ramadhan kembali ke fitri dan meraih kemenangan, membuat setiap jiwa aman dan tentram, serta akan merasa rindu ingin segera kembali bertemu dengan Ramadhan selanjutnya.

Akan rindu dengan pahala-pahala dari setiap aktivitas kita yang berlipat ganda baik dari rutinnya ibadah selama bulan Ramadan, saat-saat sahur dan ifthar (buka puasa), tadarusan (membaca al-Qur’an) bersama, juga shalat terawih yang selalu menjadi moment mengenangkan selama Ramadan.

Jangan khawatir wahai sahabat beriman, karena setelah Ramadan memasuki bulan Syawal terdapat keutamaan dari amalan yang luar bisa yang akan Allah berikan kepada umat Islam.

 

Amalan apa dibulan Syawal yang mempunyai keutamaan luar biasa? Jawabannya adalah puasa.

Ya, puasa di bulan Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa. Tentunya puasa yang dilakukan bukan pada 1 Syawal, melainkan 6 hari setelahnya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, no.1164 bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama 6 hari. Puasa itu memiliki keutamaan yang luar biasa, disebutkan dalam hadits tersebut yang artinya: “barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari dibulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun lamanya”.

Baca Juga: Bulan Syawal Tiba, Bagi yang akan Nikah, Amalkan Nasihat Mbah Moen Ini agar Rezeki Rumahtangga Berkah Melimpah

Ada beberapa ketentuan bagi yang hendak melakukan puasa Syawal, bahwasannya puasa Syawal itu lebih utama dilakukan langsung dari tanggal 2 Syawal selama enam hari dan secara berturut-turut. Apabila diakhirkan pun, tidak apa-apa asalkan masih di bulan Syawal.

Adapun yang memiliki qodho di bulan Ramadhan, maka usahakan menunaikan qodho puasa terlebih dahulu.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali, bahwa siapapun yang memiliki qodho puasa Ramadan, maka hendaklah ia memulai qodho puasanya di bulan Syawal. Karena hal itu membuat kewajiban dirinya sebagai muslim gugur, bahkan puasa qodhonya lebih utama daripada puasa Syawal yang enam hari”.

 

Pendapat lain pun menyatakan, barang siapa yang mengqodho puasa Ramadannya di bulan Syawal, maka selain ia menunaikan qodhonya ia juga sama telah menunaikan puasa Syawal.

Sebagaimana dilansir dari NU Online, bahwa puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan, dianataranya:

1. Sebagai penyempurna puasa Ramadan
Ibadah sunnah merupakan penyempurna dari ibadah yang difardhukan. Demikian pula puasa sunnah Syawal menjadi penyempurna puasa Ramadan.

2. Mendapatkan pahala puasa setahun
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).

 

Dari ayat di atas QS. Al-An’am ayat 160 bila diaplikasikan, satu bulan Ramadan dikali 10 maka menjadi 10 bulan, kemudian 6 hari dikali 10 maka sama dengan 2 bulan. Oleh karena itu puasa di bulan Ramadan dengan 6 hari di bulan Syawal sama dengan 12 bulan (1 tahun).

3. Sebagai tanda syukur
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa siapa saja yang berpuasa di bulan Ramadhan atas imannya, maka dosanya akan diampuni.

Karena itu, melaksanakan puasa sunnah Syawal menjadi bukti syukur sebagai muslim muslimah atas anugerah dari Allah berupa ibadah yang mampu ia selesaikan di bulan Ramadan.

Baca Juga: Lafadz Niat Puasa Syawal Berbahasa Indonesia, Arab Lengkap dengan Artinya, Serta Ketentuan Waktu yang Tepat

4. Dijauhkan dari api neraka
Dikutif dari laman Muhammadiyah, bahwa berpuasa Syawal itu dapat menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun apabila ia benar-benar menunaikannya

5. Tanda telah diterimanya puasa Ramadan
Ciri diterimanya puasa Ramadan adalah melakukan puasa Syawal.

Karena salah satu ciri diterimanya amal ibadah adalah adanya konsistensi dalam menjalankan ibadah yang lain setelah ibadah yang difardhukan ia jalankan

6. Sebagai tanda mejaga istiqomahnya Ibadah
Umat Islam, dianjurkan untuk menjaga keistiqomahan ibadah. Setelah selesainya ibadah puasa Ramadhan dan ibadah sunnah lainnya halnya shalat sunnah dan membaca al-Quran di bulan Ramadhan.

 

Dengan menjalankan puasa Syawal itu menjadi tanda kita sebagai muslim muslimah yang menjaga keistiqomahan ibadah.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah