Artinya:
Dari Abdullah bin Abi Qays, bahwasanya dia mendengar 'Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Bulan yang paling disukai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berpuasa adalah bulan Syaban. Karena itu, Beliau menyambungkan puasa pada bulan itu dengan puasa bulan Ramadhan.”
2. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah swt
Hal ini berdasarkan hadits dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'anhu, ia mengatakan, “Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa di suatu bulan seperti engkau berpuasa di bulan Syaban.”
Beliau Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
ذٰلِك
شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِـيْ وَأَنَا صَائِمٌ.
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amalnya kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang bersiap-siap.”
3. Memperbanyak puasa di bulan Syaban
Baca Juga: Doujutsu Baru yang Unik! Eida Si Pemilik Doujutsu Senrigan, Apa Itu Senrigan? Cek Selengkapnya
Perbanyak puasa di bulan Syaban sangat membantu badan dan hati untuk lebih siap menyambut bulan Ramadhan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt.
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,
Untuk keutamaan malam Nisfu Syaban ada sebuah kisah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berlibur,