Kemudian, Kota Pontianak dibangun di sekitar sana,” kata Timo, lebih jelas.
Meski Timo mengaku bahwa ia sendiri tidak mempercayai hantu, tetapi sebagai seorang antropolog ia harus mengakui bahwa kuntilanak itu ada.
Ia bahkan mempercayai bahwa ada roh atau makhluk halus yang tinggal di pohon besar, batu besar, atau di sumber air.
Kesimpulan penelitian ini menyebutkan bahwa, kuntilanak merupakan bagian dari masyarakat yang diusir. Tidak hanya di Pontianak, tetapi di seluruh Indonesia.
Orang Malaysia justru menganggap bahwa kuntilanak berasal dari Malaysia karena konsep hantu tersebut ada di wilayah Melayu.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa kuntilanak merupakan perlawanan terhadap modernitas. Kuntilanak dapat dilawan dengan agama, listrik, atau dengan semua hal yang modern.***